Qassem: Pendudukan Telah Melakukan 3.300 Pelanggaran Sejak Gencatan Senjata Dimulai di Lebanon

Sekretaris Jenderal Partai Iran Lebanon, Naim Qassem, pada Minggu malam (25/5) menegaskan komitmen penuh partai dan negara Lebanon terhadap ketentuan perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani antara Beirut dan Tel Aviv pada 27 November 2024, sementara pendudukan telah melakukan 3.300 pelanggaran. Hal ini disampaikan dalam pidato yang disampaikannya pada kesempatan Hari Perlawanan dan Pembebasan, yang teksnya dipublikasikan oleh partai tersebut di akun Telegramnya.
Qassem mengatakan: “Kami dan negara sepenuhnya mematuhi perjanjian gencatan senjata tidak langsung antara negara dan musuh, berbeda dengan 3.300 pelanggaran yang dilakukan musuh, dan kami akan terus menanggung agresi ini.” Ia mencatat bahwa “munculnya perlawanan sangat wajar bagi orang-orang yang tidak menerima penghinaan, pendudukan, atau penyerahan diri kepada pendudukan.” Ia mengingat bahwa “perlawanan mulai tumbuh pada tahun 1960-an dan 1970-an, dimana Imam Sayyed Musa al-Sadr muncul sebagai pemimpin perlawanan dan mendirikan Gerakan Orang-Orang yang Tertindas.”
Pada tanggal 8 Oktober 2023, pendudukan melancarkan agresi terhadap Lebanon, yang meningkat menjadi perang skala penuh pada tanggal 23 September 2024, sehingga mengakibatkan lebih dari 4.000 orang menjadi syahid, dan sekitar 17.000 orang terluka, selain itu sekitar 1,4 juta orang mengungsi. Meskipun ada perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada tanggal 27 November 2024, pendudukan melakukan ratusan pelanggaran, yang juga mengakibatkan sedikitnya 204 orang menjadi syahid dan 501 orang terluka, menurut data resmi.
Mungkinkah partai Iran di Lebanon tidak menyadari pembantaian dan pelanggaran yang telah dilakukan oleh entitas kriminal di Lebanon sejak 8 Oktober 2023? Atau belumkah mereka memahami bahwa orang-orang Yahudi itu tidak memiliki perjanjian atau pakta? Apakah mereka tidak membaca Al-Qur’an untuk menyadari bahwa mereka adalah orang-orang yang dilaknat yang melanggar perjanjian mereka dengan Sang Pencipta, jadi bagaimana mungkin mereka tidak melanggar perjanjian dengan mereka?
Padahal bukti terbaik dari pengkhianatan mereka adalah pengkhianatan mereka terhadap perjanjian yang mereka buat dengan partai itu sendiri! Demi Allah, jika partai ini telah mengobarkan perang sengit melawan entitas tersebut sejak hari pertama, tentu mereka tidak akan berani, dan masalah tidak akan mencapai titik ini, bahkan seluruh umat akan bangkit untuk membantunya. Namun nasi telah menjadi bubur! Hari ini sangat mirip dengan kemarin. Sama seperti mereka telah mengecewakan rakyat Suriah, hari ini mereka mengecewakan rakyat Palestina. Sebab mereka berdiri di parit musuh, bukan di parit umat (hizb-ut-tahrir.info, 26/5/2025).
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat