Pentingnya Kesadaran Akan Realitas Bantuan Kuda Troya

Ketua Dewan Kedaulatan Transisi, Abdel Fattah Al-Burhan, menerima delegasi dari Samaritan’s Purse, organisasi bantuan kemanusiaan Kristen evangelis Amerika yang dipimpin oleh Franklin Graham, putra penginjil Kristen Billy Graham, di kantornya. Al-Burhan menyampaikan apresiasi pemerintah Sudan atas upaya organisasi tersebut, yang telah beroperasi di Sudan selama bertahun-tahun
Sementara itu, Pendeta Franklin Graham mengungkapkan kebahagiaannya saat mengunjungi Sudan, memuji upaya pemerintah Sudan untuk memfasilitasi aliran bantuan kemanusiaan bagi mereka yang membutuhkan. Ia mencatat bahwa Samaritan’s Purse telah beroperasi di Sudan selama 30 tahun, menyediakan layanannya di seluruh negeri. Pertemuan tersebut juga membahas kegiatan dan program masa depan yang dapat ditawarkan organisasi di berbagai sektor, khususnya sektor kesehatan. Dikatakan bahwa terdapat kerja sama yang bermanfaat antara organisasi dan Kementerian Kesehatan dalam menyediakan layanan kesehatan. Pendeta Franklin Graham mengakhiri sambutannya dengan mengatakan bahwa pertemuan tersebut merupakan kesempatan untuk bertukar ide, informasi, dan wawasan tentang pekerjaan kemanusiaan (Sudan News Agency, 10 Maret 2025).
Beberapa pihak mungkin memandang tindakan Ketua Dewan Kedaulatan sebagai upaya melayani kepentingan rakyat Sudan yang membutuhkan bantuan, dan sebagai kebijakan yang bijaksana untuk kerja sama yang bermanfaat di saat sangat membutuhkan. Namun, kenyataannya adalah bahwa pertemuan ini mengungkap fakta-fakta yang harus diklarifikasi:
Pertama: Allah SWT telah menyingkapkan dunia rahasia dan yang bukan rahasia, yaitu tentang psikologi Ahli Kitab, sebagaimana firman-Nya:
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ بِطَانَةً مِّن دُونِكُمْ لاَ يَأْلُونَكُمْ خَبَالاً وَدُّواْ مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاء مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الآيَاتِ إِن كُنتُمْ تَعْقِلُونَ﴾
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil teman kepercayaan dari orang-orang di luar kalangan (agama)-mu (karena) mereka tidak henti-hentinya (mendatangkan) kemudaratan bagimu. Mereka menginginkan apa yang menyusahkanmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka dan apa yang mereka sembunyikan dalam hati lebih besar. Sungguh, Kami telah menerangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu berpikir.” (TQS. Ali Imran [3] : 118).
Mengapa kita tidak bisa bersikap bijak dan sadar bahwa mereka tidak membantu kita, tetapi malah mencoba menghancurkan kita?
Kedua: Jika seorang penguasa Muslim bertemu dengan seorang Kristen yang melakukan apa yang mereka sebut sebagai “pekerjaan kemanusiaan” yang sepanjang sejarah selalu dikaitkan dengan praktik kerja misionaris, maka hal ini akan mendukung musuh-musuh Islam dan kaum Muslim.
Ketiga: Bukan rahasia lagi bahwa negara-negara Barat berusaha untuk merendahkan dan menundukkan keinginan kaum Muslim, sehingga mereka selalu berada di bawah perwalian mereka, mematuhi perintah mereka, serta mengikuti pendekatan dan kebijakan kolonial mereka. Ketika kunci negara diserahkan kepada mereka atas nama bantuan kemanusiaan, maka ini tidak untuk kepentingan rakyat negara tersebut, karena pintu masuk dan keluar mereka diketahui, dengan demikian mereka telah berada di tangan musuh yang paling kejam.
Penutup: Sudah pasti bahwa apa yang dinamakan dengan bantuan kemanusiaan itu pada hakikatnya adalah Kuda Troya yang menyembunyikan konsesi-konsesi dari para penguasa, sebagai imbalan atas bantuan yang sebenarnya tidak berguna, untuk pembangunan di sana-sini, dengan mengorbankan darah orang-orang yang tidak bersalah, demi mempertahankan hegemoni Amerika atas negeri kita, menurut para antek yang mewarisi dan menggantikan satu sama lain dalam kekuasaan, untuk merampok kekayaan kita demi melaksanakan perintah para tuan mereka dan membuat umat Islam tetap tertidur lelap, sehingga mustahil untuk bangkit kembali.
Perang melawan Islam dan kaum Muslimin yang sedang berkecamuk dalam berbagai bentuk dan rupa, membutuhkan seorang pemimpin yang memiliki kesadaran politik terhadap berbagai peristiwa, dan yang bersandar sepenuhnya hanya pada akidah Islam yang agung, untuk mengeluarkan kita dari keadaan lemah, hina, pasrah dan tunduk kepada kebangkitan, kemenangan yang menentukan, dan keridhaan Dzat Yang Maha Penyayang. [] Ghadah Abdul Jabbar
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 14/3/2025.
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat