Tolak Tuntut Tentara Pembunuh Jurnalis, Yahudi Tidak Berperikemanusiaan

Mediaumat.id – Pernyataan Perdana Menteri Israel Yair Lapid yang menolak usulan penuntutan bagi tentara yang diduga menembak mati jurnalis Al-Jazeera Shireen Abu Akleh saat operasi militer beberapa waktu lalu, dinilai Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi sebagai entitas yang tidak berperikemanusiaan.
“Ini menunjukkan bahwa entitas penjajah Yahudi zionis ini memang entitas yang tidak berperi kemanusiaan. Dan menganggap bahwa apa yang dia lakukan itu merupakan dari apa yang sebagai menjaga keamanan negara,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Jumat (9/9/2022).
Menurutnya, itulah bahayanya ketika entitas penjajah Yahudi ini diakui sebagai sebuah negara. “Melalui normalisasi hubungan dengan entitas penjajah Yahudi ini atau melalui jalan perdamaian atau melalui skenario pengakuan dua negara karena berarti mengakui keberadaan entitas penjajah Yahudi ini sebagai negara,” ujarnya.
Konsekuensinya, kata Farid, kalau kemudian penjajah Yahudi ini diakui sebagai sebagai sebuah negara, apa yang dilakukan atas nama keamanan dalam negeri negaranya itu kemudian menjadi legal. “Termasuk ketika mereka memosisikan para jurnalis itu sebagai ancaman terhadap keamanan negara mereka atau tindakan yang dilakukan oleh tentara zionis Yahudi ini sebagai tindakan untuk menjaga keamanan negara mereka, itu catatan pentingnya,” bebernya.
Farid menilai, ini menunjukkan bahwa dalam paradigma entitas penjajah Yahudi ini tidak dikenal apa yang sering diklaim sebagai standar-standar kemanusiaan internasional termasuk kewajiban perlindungan terhadap para jurnalis.
“Ini adalah entitas penjajah yang barbar. Jangankan para jurnalis yang mereka bunuh satu atau dua atau tiga, ribuan bahkan puluhan ribu rakyat Palestina juga mereka bunuh. Artinya memang entitas penjajah Yahudi ini tidak layak didukung dan seharusnya dienyahkan dari bumi Palestina,” bebernya.
“Masalahnya siapa yang melakukan itu? Tidak mungkin itu dilakukan oleh PBB? Tidak mungkin dilakukan oleh Amerika yang mendukung, demikian juga negara-negara Barat misalkan, sangat kecil juga kemungkinan dilakukan oleh penguasa negeri-negeri Arab sekarang yang berada dalam kontrol Amerika,” imbuhnya.
Menurut Farid, itulah relevansi, kenapa umat Islam itu membutuhkannya tegaknya khilafah untuk memerangi entitas penjajah Yahudi ini. “Karena sesungguhnya, entitas penjajah Yahudi ini hanya bisa dikalahkan dengan peperangan, karena penjajah Yahudi ini hanya mengenal peperangan. Bukan perdamaian. Bukan normalisasi. Itu sama sekali tidak akan menyelesaikan persoalan,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it