Peran Penting Raden Arya Wangsakara, Mengaitkan Beberapa Kesultanan dengan Khilafah

 Peran Penting Raden Arya Wangsakara, Mengaitkan Beberapa Kesultanan dengan Khilafah

Mediaumat.id – Selain memperjuangkan kedaulatan Kesultanan Banten melawan penjajah kafir VOC, Sejarawan Nicko Pandawa menyatakan Raden Arya Wangsakara yang digelari Pahlawan Nasional pada 10 November 2021 juga memiliki hubungan yang sangat penting dalam mengaitkan Banten dan beberapa kesultanan lain dengan khilafah.

“Raden Arya Wangsakara itu selain perjuangannya dalam memperjuangkan kedaulatan Kesultanan Banten melawan penjajah kafir Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) ketika itu, abad ke-17. Raden Arya Wangsakara itu punya hubungan yang sangat penting dalam mengaitkan Kesultanan Banten, atau bahkan beberapa kesultanan lain dengan Khilafah,” ungkapnya kepada Mediaumat.id, Sabtu (13/11/2021).

Menurutnya, ada jejak Khilafah dalam diri Raden Arya Wangsakara.

Raden Arya Wangsakara merupakan salah satu wakil dari tiga utusan yang dikirim ke Hijaz oleh penguasa Banten keempat Maulana Abdul Qodir agar negaranya bisa menjadi kesultanan.

“Banten itu diwakili oleh seseorang yang namanya saat itu adalah Raden Arya Wangsa Raja. Nah, Raden Arya Wangsa Raja ini ketika pulang dari Makkah kemudian bergelar sebagai Imam Arya Wangsakara, inilah kemudian yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional,” jelasnya.

Adapun peran dari Arya Wangsakara ketika menemui Syarif Mekkah adalah meminta pengiriman ulama Hijaz ke Banten untuk menyebarkan Islam dan menguatkan Islam di Banten. “Juga untuk mengukuhkan Banten menjadi sebuah kesultanan, yang dia itu mendapat legitimasi dari Khilafah Utsmaniah via Syarif Makkah,” ungkapnya.

Berkat Raden Arya Wangsakara Banten akhirnya menjadi kesultanan bersama dengan kesultanan lain yaitu Kesultanan Mataram dan Makassar. Dan para penguasa kesultanan-kesultanan tersebut menjadi Sultan. Penguasa Kesultanan Banten digelari sebagai Abul Mafakhir Mahmud Abdul Qodir.

Ternyata, lanjut Nicko, Banten, Mataram dan Makassar, tiga kesultanan yang paling kuat di Nusantara setelah Aceh, penggelaran kesultanannya dilakukan oleh Raden Arya Wangsakara. “Raden Arya Wangsakara ketika berhasil melakukan semua itu dia itu berbasis di Tangerang,” jelasnya.

Mengapa di Tangerang? Bukan di Serang sebagai pusat Ibu Kota Kesultanan Banten. Menurutnya karena Tangerang adalah daerah perbatasan antara Kesultanan Banten dengan VOC Belanda. “Raden Arya Wangsakara inilah yang kemudian banyak melakukan jihad,” pungkasnya.[] Ade Sunandar

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *