India Akui Kehilangan Pesawat Tempur dalam Bentrokan dengan Pakistan, Ubah Taktik Serangan

MediaUmat – Kepala Staf Pertahanan India, Jenderal Anil Chauhan, mengonfirmasi bahwa India kehilangan sejumlah pesawat tempur dalam bentrokan udara dengan Pakistan pada Mei 2025. Namun, ia menolak untuk merinci jumlah pasti pesawat yang jatuh dan menyatakan bahwa angka tersebut “tidak penting”.
Pernyataan ini merupakan pengakuan resmi pertama dari militer India terkait kerugian yang dialami dalam konflik terbaru dengan Pakistan. Meski demikian, Jenderal Chauhan menegaskan bahwa India segera mengubah pendekatan militernya setelah insiden tersebut.
“Setelah kerugian awal, kami menyesuaikan taktik dan berhasil melakukan serangan balasan yang signifikan terhadap target-target di Pakistan,” ujar Jenderal Chauhan, seperti dikutip oleh The Times of India.
Menanggapi perkembangan tersebut, Hizbut Tahrir Wilayah Pakistan menyerukan kepada Angkatan Udara Pakistan untuk memimpin apa yang mereka sebut sebagai “Operasi Banjir Aqsa” melawan Israel dan sekutunya. Dalam pernyataannya, Hizbut Tahrir menyampaikan seruan emosional kepada militer Pakistan.
“Wahai Elang-elang Tanah Suci! Entitas Yahudi melakukan pembantaian besar-besaran terhadap anak-anak, saudara perempuan, dan kakek-nenek kita, dan kalian tidak bergerak! Atas karunia Allah ﷻ, kalian dapat memimpin pertempuran udara yang hebat melawan pasukan brutal Netanyahu dan Trump. Kalian memiliki lebih dari satu Aurangzeb yang mampu memimpin operasi udara Umat melawan kaum Yahudi, Tentara Salib, dan para pendukung mereka,” tulis kelompok tersebut.
Hizbut Tahrir mengutip sabda Nabi Muhammad ﷺ untuk mendukung seruan mereka:
“Menjaga perbatasan satu hari di Jalan Allah lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR. Bukhari)
Hingga saat ini, baik India maupun Pakistan belum mengungkapkan secara resmi rincian jumlah korban jiwa maupun kerugian materiil akibat bentrokan tersebut.[]AF
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat