UIY: Khilafah dan Jihad Solusi Tuntas Palestina

Mediaumat.id – Membahas jalan keluar dari permasalahan Palestina yang berkepanjangan, Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) menyebut solusi tuntasnya adalah dengan penegakan khilafah Islam berikut jihad di dalamnya.
“Solusi tuntas Palestina itu khilafah dan jihad,” ujarnya dalam Focus to the Point: Kirim Tentara Negeri Islam, Bebaskan Palestina! Why? di kanal YouTube UIY Official, Kamis (2/11/2023).
Dengan kata lain, kata UIY lebih lanjut, cara tepat untuk menghadapi segala kezaliman entitas penjajah Yahudi adalah dengan aktivitas jihad fisabilillah yang akan sempurna dilakukan di bawah komando institusi kekhilafahan Islam yang notabene, menaungi seluruh masyarakat Islam sedunia.
Pasalnya, entitas penjajah Yahudi hanya mengenal bahasa kekerasan/perang. “Kenapa jihad? Karena itu yang juga hanya mereka kenal, bahasa kekerasan,” papar UIY, mengenai jihad dalam hal ini perang menegakan kalimat Allah SWT.
Tengoklah aktivitas jihad oleh tentara-tentara Muslim era Sultan Shalahuddin al-Ayyubi yang membebaskan Palestina pada 2 Oktober 1187 M silam.
Kala itu, sang Sultan bersama tentara-tentaranya yang shalih kembali memasuki Baitul Maqdis dan membersihkan Al-Aqsa, kemudian menunaikan shalat Jumat di dalamnya.
Untuk diketahui pula, jelas UIY, betapa Palestina adalah negeri yang sangat penting untuk dibebaskan. Karena itulah, seperti halnya sejarah mencatat, inilah yang membuat Umar bin Khattab dan Shalahuddin benar-benar mencurahkan hidupnya untuk pembebasan Palestina.
Kondisi sama juga berlaku saat ini yang sudah berpuluh tahun pasca Deklarasi Balfour 1917, kata UIY, Palestina berada dalam tikaman entitas penjajah Yahudi.
Sebagaimana diungkapkan, mereka datang dan mengusir penduduk asli Palestina, merusak rumah-rumah, membantai anak-anak dan ibu-ibu hamil, menghancurkan masjid, dan yang paling parah adalah berusaha meruntuhkan Al-Aqsa. Peristiwa ini kemudian dikenal sebagai Nakbah 1948.
Sehingga, ketika ada pihak yang mengatakan agar dilakukan perundingan, menurut UIY, tidaklah tepat. Sebab, sudah terlalu banyak gelaran perundingan internasional, bahkan, seputar solusi Palestina yang ternyata tidak mampu mengatasi.
Sebutlah Perjanjian Oslo I (1993) dan Oslo II (1995), Perjanjian Camp David (2000), Road Map Kuartet Perdamaian Timur Tengah (2003), Rencana Perdamaian Trump (2020). Bahkan, tambah UIY, lebih dari 30, tepatnya 33 Resolusi PBB yang kemudian juga tak digubris.[] Zainul Krian