KBM Dini Hari tidak Layak untuk Sekolah Reguler

 KBM Dini Hari tidak Layak untuk Sekolah Reguler

Mediaumat.id – Perubahan jadwal kegiatan belajar mengajar (KBM) di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dimulai pukul 05.00 WITA dini hari dipandang tidak layak.

“Untuk sekolah reguler jadwal KBM pukul 05.00 WITA amat mengganggu dan tidak layak,” tutur Direktur Siyasah Institute Iwan Januar kepada Mediaumat.id, Rabu (1/3/2023).

Ia mempertanyakan tujuan dari kebijakan tersebut. Jika untuk kedisiplinan, menurut Iwan cukup dari pihak stakeholder (pemangku kepentingan) pendidikan yakni sekolah, orang tua, serta dinas pendidikan komitmen dengan peraturan yang sudah ada. Misalnya soal seragam, jam masuk dan pulang.

Menurutnya, pemerintah perlu memperhatikan sejumlah hal. Pertama, kebijakan tersebut mengubah ritme aktivitas keluarga, mereka harus bangun dini hari untuk menyiapkan sarapan, dan beragam persiapan sekolah anak.

Kedua, terkait fasilitas umum seperti kendaraan umum. “Apakah semua daerah dan trayek sudah siap untuk melayani penumpang dini hari? Mungkin untuk daerah perkotaan aktivitas dini hari sudah biasa, tapi belum tentu daerah periferi,” jelasnya.

Ketiga, persoalan keamanan. “Apakah pemerintah menjamin keamanan aktivitas siswa/siswi berangkat dini hari? Jangan sampai keamanan siswa tidak jadi prioritas,” tegasnya.

Keempat, terkait kewajiban sholat subuh siswa muslim, sementara jam masuk sekolah pukul 05.00.  “Jangan sampai membuat siswa Muslim terganggu ibadahnya,” tambah Iwan.

Selain itu, menurutnya perlu dipikirkan juga kondisi tenaga pendidik. Sebagian dari mereka adalah istri dan ibu rumah tangga yang juga memiliki anak dan balita. “Apa bisa dibangunkan pada dini hari?” tegasnya.

Karena itu, Iwan menilai, kegiatan belajar mengajar (KBM) pukul 05.00 pagi kemungkinan cocok untuk lingkungan pesantren atau boarding school dimana siswa dan guru, juga staf bermukim di satu area, yang memang sarapan sudah disiapkan pihak pondok maupun sekolah, serta tidak perlu menempuh perjalanan dari rumah ke sekolah.[] Ade Sunandar

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *