BNPT Sebut 198 Pesantren Terafiliasi Teroris, Forum Doktor Muslim: Narasi Kontraproduktif

 BNPT Sebut 198 Pesantren Terafiliasi Teroris, Forum Doktor Muslim: Narasi Kontraproduktif

Mediaumat.id – Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa (FDMPB) Ahmad Sastra menilai, narasi yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bahwa ada 198 pesantren terafiliasi jaringan teroris merupakan narasi yang kontraproduktif dan paradoks.

“Narasi terorisme yang dikaitkan dengan pesantren adalah kontraproduktif atau bahkan paradoks,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Rabu (2/2/2022).

Menurutnya, pesantren merupakan lembaga pendidikan khas Nusantara yang lahir jauh sebelum negara ini lahir, bahkan pesantrenlah melalui para kiai dan santrinya yang justru berperan besar mengusir penjajah.

Sedangkan narasi terorisme, menurutnya muncul beberapa tahun terakhir yang digaungkan oleh Amerika. Karena itu, narasi terorisme dengan mengaitkan pesantren merupakan narasi yang kontraproduktif. “Ada korelasi antara narasi terorisme dengan strategi politik Amerika,” ungkapnya.

Ahmad menjelaskan, narasi terorisme yang menyasar umat Islam di Indonesia tidaklah berdiri sendiri, sebab istilah terorisme itu sendiri berasal dari bahasa Inggris, sementara yang selalu menjadi sasaran adalah Islam dan umat Islam. “Inilah persoalan mendasar yang mesti dipahami terlebih dahulu,” tambahnya.

Selain itu, menurutnya, jika ditilik secara historis, narasi terorisme dulu pernah dipakai oleh para penjajah dengan menuduh para ulama sebagai kaum ekstremis.

“Teroris dan ekstremis adalah dua kata yang sepadan. Karena itu, BNPT sebelum mengeluarkan pernyataannya harus terlebih dahulu membincangkan dengan para ulama seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sebab jika salah paradigma, maka ungkapan BNPT ini bisa berpotensi menimbulkan kegaduhan dan bahkan berpotensi memecah belah bangsa,” tegas Ahmad.

Ia menuturkan, Barat tidak akan rela jika Islam mengalami kemajuan dan kebangkitan. Apa pun akan dilakukan untuk mencoba memadamkan cahaya Allah di muka bumi. “Cahaya Allah tidak mungkin padam karena makar mereka,” ungkapnya.

Monsterisasi Ajaran Islam

Ahmad mengatakan, ujung dari usaha tersebut adalah untuk memonsterisasi ajaran Islam dan stigmatisasi Islam untuk menimbulkan islamofobia di kalangan kaum Muslim sendiri. Simbol-simbol keislaman dicurigai sebagai simbol terorisme dan digantikan dengan simbol-simbol modern ala Barat.

“Barat begitu sadar bahwa kesadaran Islam telah merebak di seluruh penjuru dunia. Kegalauan atas karut marut kehidupan ala sekulerisme telah mendorong kerinduan terhadap Islam rahmatan lil’alamin,” ungkap Ahmad.

Menurutnya, Islam merupakan agama yang sempurna, yang bertujuan untuk menebarkan rahmat bagi alam semesta. Meskipun demikian, Islam sejak lahirnya selalu diwarnai berbagai bentuk permusuhan dari orang-orang yang anti Islam.

“Saya yakin umat Islam Indonesia semakin menyadari akan pentingnya membela Islam dari berbagai narasi dan tuduhan yang tendensius dan berpotensi memecah belah umat dan bangsa,” pungkasnya.[] Ade Sunandar

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *