Wartawan Senior Singkap Islam Moderat Proyek Barat

MediaUmat.info Masih soal Islam moderat, Wartawan Senior Edy Mulyadi memandang, konsep Islam jalan tengah ini sebagai proyek politik global yang dikembangkan oleh Barat liberal dan sekuler.

“Ia (Islam moderat) adalah proyek politik global yang dikembangkan oleh Barat liberal sekuler,” ujarnya dalam tulisan Seri Jebakan Islam Moderat Bagian 2.1 berjudul Asal-Usul dan Desain Global Islam Moderat, yang diterima media-umat.info, Sabtu (10/5/2025).

Ia pun mengungkap dokumen bertajuk ’Building Moderate Muslim Networks’ (2007). Dalam dokumen tersebut disebutkan, lembaga think tank strategis bernama RAND Corporation secara gamblang mengajukan strategi membangun jaringan Islam moderat yang didesain untuk menjinakkan umat Islam agar tak kembali kepada Islam kaffah.

“Dukung kaum modernis terlebih dahulu, lalu kaum sekularis. Dorong mereka untuk menulis, mengajar, dan menyebarkan pandangan mereka. Beri mereka akses ke media dan pendanaan,” kata Edy, mengutip isi dokumen tersebut.

Artinya, tegas Edy, umat Islam dipecah belah menjadi empat kategori. Pertama, fundamentalis yakni kelompok yang ingin kembali kepada syariat dan khilafah. Kedua, golongan tradisionalis yang dianggap bisa dijinakkan dan diajak kompromi. Ketiga, modernis yang terbuka dengan nilai Barat. Keempat, sekularis yang memisahkan agama dari kehidupan.

Seperti disinggung sebelumnya, kata Edy, target utama pembagian ini untuk menghalangi kebangkitan khilafah. “Dari sini, terlihat bahwa target utama proyek ini adalah mengeliminasi kebangkitan Islam kaffah. Lebih khusus yang menyerukan penerapan syariat dan khilafah,” tulis Edy, menganalisis.

Pasalnya, jelas Edy, ketika khilafah benar-benar tegak, tak ada satu pun kekuatan Barat yang bisa mengintervensi. Baik melalui dominasi dolar, kapitalisme rente maupun konsep demokrasi transaksional.

Maka, tegasnya, sekali lagi menjadi wajar, jika Barat memproduksi ‘alternatif’ palsu, berupa Islam moderat yang tentunya disesuaikan dengan kepentingan geopolitik mereka.

Maka itu pula, sebut Edy, sebagaimana prinsip Islam yang justru memerdekakan bukan menjinakkan, sudah saatnya umat mencampakkan label-label menyesatkan semisal moderat, radikal, liberal maupun tradisional.

Sebaliknya, jelas Edy, umat kembali kepada Islam sebagaimana yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, para sahabat, maupun generasi terbaik berikutnya yang senantiasa mengikuti ajaran Islam dengan benar dan teguh, serta memimpin peradaban dan memuliakan umat.

“Marilah kita arahkan wajah, hati, dan langkah kita kepada Islam yang kaffah; bukan Islam buatan RAND; bukan Islam yang didesain untuk menyenangkan musuh-musuh Allah. Tapi Islam yang memimpin peradaban dan memuliakan umat manusia,” pungkasnya.[] Zainul Krian

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: