Warga Subang Divasektomi, Jadi Dosa Jariah Gubernur Jabar

 Warga Subang Divasektomi, Jadi Dosa Jariah Gubernur Jabar

MediaUmat Terkait warga Subang yang berbondong-bondong ke puskesmas untuk mengikuti program vasektomi agar mendapatkan bansos sebesar Rp500 ribu dari pemerintah, dinilai menjadi dosa jariah pemerintah khususnya Gubernur Jawa Barat.

“Ini dosa jariah yang harus dipikul pemerintah khususnya Gubernur Jawa Barat,” ujar Direktur Siyasah Institute Iwan Januar kepada media-umat.com, Ahad (1/6/2025).

Selain hukum vasektominya haram, dengan menjadikan lelaki mandul permanen sebagai syarat menerima bantuan sosial (bansos), menurut Iwan, pemerintah bukannya memberi solusi atas kemiskinan, tapi malah menimpakan masalah pada masyarakat miskin.

“Sebab, warga miskin harusnya diberikan pekerjaan, modal, pelatihan kerja dan penempaan mental wirausaha,” bebernya.

Ia pun mempertanyakan, apakah dengan vasektomi otomatis taraf hidup masyarakat tersebut meningkat, apakah beban ekonomi mereka berkurang?

Kan tetap saja mereka harus mencari nafkah untuk keluarga, sedangkan kondisi ekonomi mereka berat,” bebernya.

Iwan mengungkapkan, pemerintah khususnya Pemprov Jawa Barat juga tidak memperhitungkan bahwa Indonesia justru sedang masuk fase menurunnya tingkat pernikahan dan fertilitas rate.

“Ini berdampak pada ancaman berkurangnya populasi penduduk. Kebijakan vasektomi ini mempercepat terjadinya hal itu,” pungkas Iwan.[] Agung Sumartono

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *