MediaUmat – Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky merasa prihatin dengan kasus meninggalnya sopir ojek online (ojol) Affan Kurniawan yang dilindas mobil rantis Brimob.
“Meninggalnya Affan sangat memprihatinkan karena terjadi di depan mata publik bahkan disaksikan oleh hampir seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya dalam Kabar Petang: Affan Kurniawan adalah Simbol Rakyat yang Dilindas? di kanal YouTube Khilafah News, Senin (1/9/2025).
Ia juga menyatakan turut berduka cita dan mendoakan Affan agar mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.
Menurutnya, kasus ini menunjukkan seorang anak negeri tidak begitu dipandang sebagai sebuah aset negara yang harus dilindungi sebagai warga negara.
“Warga negara kan harus diberi keamanan, dilindungi, dicerdaskan, dan disejahterakan sebagaimana kewajiban yang ada dalam konstitusi,” urainya.
Yang terjadi, lanjutnya, justru menunjukkan tidak ada rasa empati terhadap sesama anak bangsa. Apalagi sebagai aparat kepolisian punya slogan mengayomi.
“Pemerintah harus melakukan evaluasi total untuk melihat kembali bagaimana mereka menjalankan roda pemerintahan dan menjadwalkan kewajiban-kewajiban untuk bisa melaksanakan amanah konstitusi yang diberikan kepadanya,” bebernya.
Wahyudi juga menyatakan bahwa kondisi negeri ini begitu tidak terkontrol sehingga terjadi kerusuhan, aksi dan lain-lain itu bagian dari upaya untuk menyampaikan pendapat atau kritik kepada penguasa atau rezim yang sedang berkuasa.
“Ini kan memang dilindungi oleh undang-undang dan konstitusi kita. Mestinya aparat menjalankan amanah konstitusi untuk melindungi dan menjaganya dengan baik. Juga harus ada perbaikan secara menyeluruh agar peristiwa ini tidak berulang lagi,” pungkasnya.[] Erlina
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat