Utusan AS untuk Suriah Mempermainkan Ahmad Al-Syara’ dan Gengnya

 Utusan AS untuk Suriah Mempermainkan Ahmad Al-Syara’ dan Gengnya

The Washington Post melaporkan pada 23 Agustus 2025 bahwa “kekerasan besar-besaran di berbagai wilayah Suriah memicu tuntutan otonomi dari kelompok-kelompok (minoritas), dan mencatat bahwa konflik yang paling menonjol saat ini adalah ketegangan antara pemerintah Damaskus dan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS.” Surat kabar itu mengatakan, “Situasi di Suriah justru memburuk, bukannya membaik seperti yang diharapkan rakyat Suriah setelah jatuhnya rezim Assad pada 8 Desember 2024.”

Surat kabar tersebut melaporkan bahwa “pemerintah Suriah tidak menolak segala bentuk desentralisasi, terutama pemerintahan daerah.” Qutaiba Idlebi, direktur urusan Amerika di Kementerian Luar Negeri Suriah, mengutip pernyataannya dalam sebuah wawancara pers, “Saya rasa tidak ada perdebatan atau perbedaan pendapat mengenai isu desentralisasi administratif. Masalah sentralisasi di Suriah bukanlah isu hukum, melainkan isu politik.”

Surat kabar tersebut mengutip pernyataan Thomas Barrack sebelumnya kepada sekelompok jurnalis, yang menyatakan: “Yang dibutuhkan Suriah bukanlah sebuah federasi, melainkan sesuatu yang kurang dari itu, sebuah federasi yang memungkinkan setiap orang untuk melestarikan persatuan, budaya, dan bahasa mereka tanpa ancaman dari Islam politik. Semua pihak yang memahami kasus Suriah mengatakan bahwa segala sesuatunya perlu berjalan dengan cara yang lebih rasional.”

Thomas Barrack, yang mengawasi rezim Suriah dan menguraikan rencana masa depannya, mulai menyatakan bahwa solusi di Suriah bukanlah negara pusat, melainkan sistem yang menyerupai federalisme atau membangun pemerintahan otonom untuk setiap gerakan separatis. Sebelumnya, ia menganjurkan Suriah yang bersatu dan menentang Perjanjian Sykes-Picot, tetapi kini ia mempermainkan para pemimpin rezim Suriah, yang lebih seperti murid yang mendengarkannya, belajar darinya, dan mematuhi perintahnya! (hizb-ut-tahrir.info, 27/8/2025).

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *