Ustadz Taufik: Islam Secara Tegas Larang Pria Serupai Wanita

 Ustadz Taufik: Islam Secara Tegas Larang Pria Serupai Wanita

Mediaumat.info – Menanggapi fenomena pria berpakaian seperti wanita, khususnya kasus yang melibatkan seorang pria bernama Wandahara yang mengenakan cadar dan pakaian wanita di sebuah pengajian, Pengasuh Majelis Ta’lim Darul Hikmah Ustadz Muhammad Taufik Nusa Tajau menyatakan Islam secara tegas melarang pria menyerupai wanita dan sebaliknya.

“Islam secara tegas melarang pria menyerupai wanita dan sebaliknya,” tuturnya dalam Kabar Petang: Pria Kok Bercadar, Ustaz Taufik NT Beri Peringatan Keras, Jumat (26/7/2024) di kanal YouTube Khilafah News.

Ia mengutip sebagaimana tercantum dalam hadits sahih Bukhari. Rasulullah SAW melaknat pria yang berperilaku seperti wanita dan juga menyuruh untuk mengusir mereka dari lingkungan masyarakat.

Ustadz Taufik menjelaskan, perilaku tersebut termasuk dalam kategori yang dilaknat oleh Nabi Muhammad SAW, dari sisi lenggak-lenggok, perilaku dan sikap menyerupai perempuan baik itu dalam keramaian dan bercanda itu tidak boleh.

“Tidak boleh menyerupai perempuan kecuali dalam kasus tertentu seperti kondisi medis yang mempunyai kelamin ganda,” bebernya.

Namun lanjutnya, pria yang normal secara fisik tetapi memilih untuk menyerupai wanita, baik dalam perilaku maupun penampilan, dianggap melanggar hukum Islam.

Dua motivasi

Ia menyebutkan bahwa ada dua kemungkinan motivasi di baliknya. Pertama, mencari perhatian untuk konten agar menarik orang sehingga kadang hal-hal bodoh itu dilakukan untuk sekadar mencari perhatian. Perhatian itu ujungnya ke cuan. “ini problem kapitalis,” bebernya.

Kedua, upaya untuk merusak moral umat Islam. “Dalam kitab Qira’ah Siyasiyyah li al-Sirah al-Nabawiyyah memang ada upaya untuk mendegradasi moral umat Islam ini supaya jauh dari Islam,” ungkapnya.

Menurut Ustadz Taufik, ujung-ujungnya nanti dianggap biasa, ketika hal yang dilaknat oleh Nabi dianggap biasa maka menganggap biasa itu lebih berat daripada melakukan yang dilaknat.

Ini hal yang bahaya, tegasnya, dan ini digawangi atau dibekingi oleh sistem sekuler yang menganggap kebebasan berperilaku itu sesuatu yang dijamin undang-undang.

Fenomena Marak dan Berulang

Menurutnya, fenomena marak dan berulang sebetulnya dari sisi dasar negara kemudian sikap yang tidak mau memegang hukum syariat Islam. “Sebetulnya sesuatu yang lumrah terjadi,” cetusnya.

Ia menekankan tanggung jawab besar ini sebetulnya terletak pertama di orang tua ketika masalah mendidik ini, orang tua mestinya mengajarkan anak-anak mulai kecil itu diajari tentang Islam yang kedua itu nanti ke pihak sekolah.

“Tapi yang paling besar itu tanggung jawabnya memang di kepala negara,” tandasnya.

Ustadz Taufik mengutip sabda Rasulullah SAW yang artinya, “Setiap kalian itu pemimpin, laksana penggembala dan akan dimintai pertanggungjawaban akan rakyatnya nanti.”

“Jadi, pemimpin mestinya enggak boleh membiarkan begitu, mestinya ada aturan yang mendidiknya dengan didikan Islam yang kedua ada sanksi yang tegas,” ujarnya.

Ia mencontohkan sebagaimana pernah dinasihatkan oleh Saqiq al-Balqi kepada Khalifah Harun al-Rasyid.

“Kata Saqiq kepada Khalifah Harun al-Rasyid, ‘Kalau engkau tidak melakukan dalam wilayah kekuasaan engkau ini dengan agama Allah, tidak kau atur dengan aturan Allah Taala maka kelak engkau akan menjadi pemimpin penduduk neraka,” pungkasnya. [] Muhammad Nur

 

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *