Umat Islam Harus Memunculkan Kekuatan Global Secara Mandiri

 Umat Islam Harus Memunculkan Kekuatan Global Secara Mandiri

MediaUmat Menyikapi konflik yang memanas di Timur Tengah antara Iran dan Israel serta puluhan ribu korban sipil di Gaza, Pengamat Hubungan Internasional Budi Mulyana menyatakan umat Islam harus memunculkan kekuatan global secara mandiri.

“Umat Islam harus berusaha untuk memunculkan kekuatan global secara mandiri, yang terlepas dari kepentingan-kepentingan Amerika Serikat dan pengikut-pengikutnya,” tuturnya dalam Kabar Petang: Serangan AS ke Iran Penanda Awal Perang Dunia III? di kanal YouTube Khilafah News, Selasa (24/6/2025).

Di sinilah, kata Budi, relevansi bahwa umat Islam harus sadar bahwa penguasa-penguasa mereka yang berkuasa di negeri Muslim tidak membawa kepentingan-kepentingan umat.

Sehingga, lanjutnya, dari kesadaran itu, umat Islam bisa melahirkan sebuah kerinduan bagaimana dahulu umat Islam pada masa kejayaannya benar-benar menunjukkan pembelaannya terhadap kepentingan Islam dan umat Islam termasuk pembelaan terhadap Palestina.

“Merindukan munculnya sosok Sholahuddin al-Ayubi yang ia melepaskan sekat-sekat bangsa. Sehingga menggalang kekuatan umat Islam yang lintas teritorial, sehingga bisa mengusir pihak-pihak yang menguasai tanah yang disucikan di Yerusalem,” bebernya.

Mudah-mudahan, lanjut Budi, umat Islam tersadarkan butuh sosok-sosok semacam Sultan Abdul Hamid II, khalifah dari Kekhilafahan Turki Utsmani. Walaupun berbangsa Turki karena diamanahi sebagai pemimpin umat Islam secara tegas menyatakan bahwa tanah Palestina adalah tanah kaum Muslim.

Selama kekuatan dan kekuasaan Islam bisa menjaganya, jelas Budi, maka tidak ada siapa pun yang mengambilnya dengan percuma.

“Nah, di sinilah, yang dibutuhkan adalah kesadaran umat untuk memunculkan kekuatan Islam yang bisa menghadang kekuatan-kekuatan asing dan hegemoni Amerika Serikat yang mereka mengambil harta, tanah dari umat Islam khususnya di Palestina,” terangnya.

Maka, ungkapnya, konflik yang terjadi di Timur Tengah saat ini, walaupun konteksnya adalah Iran dan Israel, semestinya membangun kesadaran yang lebih luas bahwa sebenarnya melawan Israel itu mampu. Iran menunjukkan bahwa ia bisa menyerang dan punya kemampuan untuk menyerang.

“Hanya saja pertanyaannya menyerang untuk kepentingan siapa?” ucapnya dengan pertanyaan retoris.

Semestinya, jelas Budi, tidak hanya sekadar kepentingan nasional Iran, akan tetapi lebih luas lagi kepentingan umat Islam dan pembebasan negeri-negeri Muslim yang dikuasai musuh-musuh Islam.

“Jadi Islam itu punya kemampuan, tinggal masalahnya adalah penguasanya menunjukkan pembelaan terhadap Islam tidak? Kalau belum, di sinilah, pentingnya menyadarkan umat secara keseluruhan dan perjuangannya untuk bisa mengoptimalkan potensi yang ada untuk kepentingan Islam dan kaum muslimin,” pungkasnya.[] Nur Salamah

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

 

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *