Ulama Aswaja Sidoarjo: Bebaskan Palestina dengan Jihad dan Khilafah

Mediaumat.info – Ulama Aswaja Sidoarjo Ustadz Hilmi menuturkan, solusi untuk mengakhiri kebengisan Zionis Yahudi dan membebaskan Palestina adalah dengan jihad dan khilafah.

“Kebengisan Zionis laknatullah harus kita akhiri segera. Kedzaliman ini tidak boleh berlanjut, dan umat harus bersatu. Dan yang bisa menyatukan umat dan membebaskan Palestina adalah jihad dan khilafah,” ujarnya dalam Multaqa Ulama Aswaja, Intelektual dan Tokoh Sidoarjo: Mengalahkan Zionis Israel di Palestina, Seruan untuk TNI dari Ulama, Intelektual dan Tokoh Jawa Timur, Rabu (22/5/2024) di Sidoarjo.

Menurutnya, dengan khilafah, umat Islam akan menjadi umat yang kuat dan berjaya. “Kita sudahi angkuh dan sombongnya Zionis sebagaimana hancur leburnya kesombongan Persia dan Romawi pada zaman dahulu,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kiai Khaerul Anwar mengingatkan, tidak cukup hanya memboikot produk Zionis Yahudi, tetapi boikot pula sistem demokrasi penyokongnya. “Dan kembali kepada syariat dan khilafah,” tegasnya.

Menurutnya, persoalan Palestina merupakan perkara hidup dan matinya umat Islam. Perjuangan melawan entitas Yahudi, salah satu caranya boikot produk barang dan jasa entitas Yahudi. Langkah ini bisa disempurnakan dengan boikot produk ide pemikiran penjajah dan entitas Yahudi yang menjadi racun bagi umat Islam. Pemikiran racun demokrasi, nasionalisme, liberalisme, dan kapitalisme, termasuk induknya, yakni sekularisme. Pemikiran inilah yang membuat negeri-negeri Muslim diam melihat Palestina diserang.

“Umat dikembalikan kepada ajaran Islam dengan mewujudkan institusi khilafah islamiah,” tandasnya.

Ustadz Nuruddin menambahkan, negara yang diwariskan Rasulullah SAW adalah khilafah bukan yang lain.

“Khilafahlah yang menjadi perisai bagi umat Islam. Mereka mengarungi kehidupan dunia dalam keadaan senang dan susah, damai dan perang hanya di bawah naungannya,” tuturnya.

Ia pun menyeru kaum Muslim untuk memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya. “Wahai kaum Muslimin bila kita mengingin izzah di dunia dan akhirat maka penuhilah seruan Allah dan Rasul-Nya. Camkanlah, sadarlah, hanya dengan khilafah itu semua bisa kita gapai,” serunya.

Terlebih lagi, menurut Drs. Muhammad Taufiq, M.Pd. bahwa kekuatan militer 5 negara Muslim masih di atas Zionis Yahudi.

Rangking militer dunia 2023 telah dirilis oleh situs pemeringkat militer dunia, Global Firepower (GFP). Aspek yang diukur tersebut meliputi berbagai hal seperti jumlah unit militer, kondisi keuangan, hingga kemampuan logistik dan kondisi geografi suatu negara. Israel hanya menduduki urutan ke 18 di bawah 5 negara Muslim yakni Pakistan (urutan ke-7), Turki (urutan 11), Indonesia (urutan 13), Mesir (urutan 14) dan Iran (urutan 17),” ungkapnya.

Akar Masalah Palestina

Ustadz Abdul Rozaq menuturkan, permasalahan Palestina tidak lepas dari keruntuhan khilafah hingga berkembangnya nasionalisme di tengah-tengah kaum Muslim.

“Pada tahun 1924 Turki Utsmani dijajah oleh Inggris lewat Mustofa Kamal Attaturk, sehingga mengalami keruntuhan. Semua negeri-negeri Islam mulai memisahkan diri dari kekhilafan. Di situlah nasionalisme berkembang dalam benak kaum Muslimin sampai sekarang. Sehingga yang terjadi saudara-saudara kita yang ada di Palestina dibantai oleh Zionis Israel, penguasa-penguasa negeri-negeri Muslim diam semua,” ujarnya.

Oleh sebab itu, lanjutnya, Palestina tidak akan bisa dibebaskan. “Karena negeri-negeri Muslim masih tersekat-sekat nasionalisme,” ungkapnya.

Hal ini diamini oleh Ustadz Wasis yang mengatakan, selama ide nasionalisme masih diadopsi oleh kaum Muslim maka selama itu pula umat Islam tidak bisa berbuat banyak untuk menolong saudara Muslim Palestina.

“Ide kufur nasionalisme ini harus segera dicampakkan sehingga umat Islam bisa bersatu kembali dan memimpin dunia dengan Islam,” tegasnya.

Acara ini dibuka oleh Ustadz Mughni, kemudian tilawah Al-Qur’an oleh Ustadz Setiawan. Selanjutnya sambutan Shahibul Hajah oleh KH Muhajir Adib. Sementara untuk acara inti yaitu Alkalimatul Ulama disampaikan oleh Ustadz Abdul Razaq, Drs. M. Taufiq, M.Pd., Ustadz Hilmi, Kiai Khoirul Anwar dan Ustadz Nuruddin. Kemudian disusul pembacaan sikap oleh Ustadz Wasisdan ditutup dengan doa. [] Achmad Mu’it

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: