Mediaumat.info – Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) menyatakan sistem yang diberlakukan didesain untuk memfasilitasi korupsi.
“Kita menghadapi situasi di mana korupsi tidak hanya dilakukan secara berjamaah, tetapi sistemnya sendiri memang didesain untuk memfasilitasi korupsi,” ujarnya dalam Focus to Change: Ramadhan dan Pemberantasan Korupsi, Ahad (2/3/2025) di kanal YouTube One Ummah TV.
Ia menyoroti berbagai kebijakan yang memberi ruang bagi praktik koruptif, termasuk aturan yang membatasi audit terhadap lembaga tertentu.
“Kenapa BPK tidak boleh masuk? Kenapa KPK tidak boleh mengaudit? Ini menunjukkan ada sesuatu yang sengaja ditutup-tutupi,” tegasnya.
UIY menilai, kebijakan-kebijakan semacam ini membuka celah bagi para pejabat untuk menyalahgunakan wewenang tanpa takut diawasi.
Pembicara lainnya, Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Periode 2005-2013 Abdullah Hehamahua mendukung pernyataan tersebut dengan menekankan bahwa korupsi telah menjadi bagian dari tata kelola pemerintahan yang lemah.
Ia mengkritik penghapusan pasal pembuktian terbalik dalam Undang-Undang Tipikor, yang seharusnya memaksa pejabat negara membuktikan sumber kekayaannya.
“Kalau pasal ini tetap ada, mereka akan kesulitan mempertanggungjawabkan harta mereka yang melimpah. Tapi sekarang, justru rakyat yang harus membuktikan kalau pejabat itu korup. Ini jelas tidak masuk akal,” ujarnya.
Senada dengan keduanya, Pengamat Ekonomi Muhammad Ishak Razak, yang juga pembicara dalam diskusi tersebut, menyatakan, korupsi sistemik semakin berbahaya karena dibiarkan tanpa pengawasan ketat dari publik.
“Ketika masyarakat tidak lagi peduli, penguasa akan merasa tidak ada yang perlu ditakuti. Ini yang membuat korupsi semakin menggila,” katanya.
Karena itu, tegasnya, kekuatan amar ma’ruf nahi mungkar harus terus digelorakan untuk melawan kejahatan yang mengakar dalam sistem ini.
Fenomena ini, menurut para narasumber, tidak hanya merugikan negara dari sisi ekonomi, tetapi juga menciptakan ketidakadilan yang semakin luas.
UIY menutup pernyataannya dengan peringatan keras bahwa jika tidak ada perubahan mendasar dalam sistem pemerintahan, Indonesia akan semakin terjerumus dalam jurang kehancuran.
“Bukan hanya gelap, tapi gelap gulita. Jika sistem ini terus dipertahankan, kita hanya akan menyaksikan kebobrokan yang semakin dalam,” pungkasnya.[] Zainard
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat