MediaUmat – Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) menilai fenomena komunitas hijrah yang kini tumbuh lintas profesi dan latar belakang di masyarakat dinilai sebagai perkembangan positif dalam kehidupan beragama.
“Komunitas hijrah tadi itu sesuatu yang positif. Kenapa? Karena dia mengerti bahwa ada hal yang tidak pas dalam hidupnya selama ini,” ujarnya dalam Fokus Special: Hijrah, Inspirasi Perjuangan Menuju Peradaban Baru, Ahad (29/6/2025) di kanal YouTube UIY Official.
Menurutnya, munculnya komunitas-komunitas berbasis hijrah merupakan wujud nyata dari perubahan kesadaran spiritual, kesadaran seseorang untuk memperbaiki keimanan dan ketakwaannya menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik. Kesadaran untuk memperbaiki diri, merupakan langkah awal yang sangat berharga.
“Ketika dia menyadari ada yang tidak bagus pada agamanya, pada iman dan takwanya, lalu dia mengubah dirinya menjadi imannya lebih baik, takwanya atau ketaatannya lebih baik, jelas itu positif,” tegasnya.
UIY menambahkan, hijrah tidak boleh berhenti pada kesadaran pribadi saja, pentingnya menyebarkan semangat hijrah ke masyarakat luas, agar menjadi gerakan masif yang berdampak luas. Dan juga tidak bisa berhenti pada hijrah maknawi tetapi secara subtansi, maka pentingnya meneladani hijrah Rasulullah SAW yang memuat dua dimensi, baik fisik maupun substansial.
“Ketika beliau hijrah dari Makkah ke Madinah, itu hijratul makani (pindah tempat). Tapi sekaligus juga membentuk satu masyarakat Islam pertama yang di situ seluruh kewajiban agama dilaksanakan,” lanjutnya.
UIY menjelaskan juga, jika para ulama menyebutkan, orang yang tidak lagi bisa mempertahankan agamanya, tidak bisa menampakan syiar-syiar agamanya, dan dia mampu untuk pindah, maka ada keharusan untuk pindah (hijrah), sebagaimana disebut di dalam Al-Qur’an surah an-Nisa ayat 97.[] Lukman Indra Bayu
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat