UIY: Cinta Nabi Itu Dibuktikan dengan Shalawat

MediaUmat Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) menegaskan cinta sejati kepada Rasulullah SAW harus dibuktikan dengan kegemaran bershalawat.

“Tanda yang paling sederhana dari cinta kita kepada Nabi adalah kegemaran kita untuk menyampaikan shalawat,” tegas UIY dalam siniar Mengapa Shalawat Harus Jadi Kegemaran Kita? yang tayang di kanal YouTube UIY Official, Rabu (10/9/2025).

Shalawat, jelas UIY, bukan sekadar ekspresi emosional, melainkan sebuah kewajiban yang langsung diperintahkan Allah SWR dalam Al-Qur’an.

“Shalawat ini diperintahkan oleh Allah di dalam Al-Qur’an. Innallaha wa malaikat yusuna al nabi. Ya ayyuhalladzina amanu shallu alaihi wasallim taslima,” jelas UIY.

Shalawat, menurutnya, adalah doa permohonan kepada Allah agar memuliakan Nabi SAW di dunia dengan kemenangan risalahnya, dan di akhirat dengan menempatkan beliau SAW di kedudukan tertinggi.

“Shalawat ini adalah doa pengharapan kepada Allah agar Allah memuliakan Nabi di dunia dan di akhirat. Di dunia dengan memenangkan risalahnya. Di akhirnya dengan menempatkan Nabi itu di tempat yang terbaik,” terang UIY.

Namun, UIY menyebut ada hal yang sekilas tampak menggelitik akal. Nabi Muhammad SAW adalah insan kamil yang dijamin masuk surga, tetapi justru umat diminta mendoakan beliau. Di sinilah letak ketaatan murni seorang mukmin terhadap perintah Allah.

“Tapi sebenarnya kalau dipikir-pikir ini agak sedikit dalam tanda petik ganjil. Ganjil dalam arti Nabi ini orang yang sudah sempurna, insan kamil yang dijamin pasti masuk surga. Lah kok kita ini mendoakan dia? Apa enggak kebalik? Bukankah kita yang lebih memerlukan doa itu? Nah, tapi ini kan memang perintah Allah,” ungkap UIY.

Meskipun Nabi Muhammad SAW sudah dimuliakan, jelas UIY, manfaat shalawat justru kembali kepada umat. Hal ini sebagaimana hadis riwayat Muslim: Siapa yang bershalawat sekali, Allah akan membalas dengan sepuluh kali rahmat.

“Nabi mengatakan, man shalla ‘alayya shalatan wahidatan shallallahu ‘alaihi ‘ashran. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, Allah bershalawat untuknya sepuluh kali,” ujar UIY.

UIY lalu mengutip penjelasan Imam Ibnu Hajar al-‘Asqalani bahwa shalawat Allah kepada hamba bermakna limpahan ampunan, rahmat, dan keberkahan.

“Shalawat Allah kepada makhluknya, kepada hambanya itu adalah ampunan, adalah rahmat dan keberkahan,” jelas UIY.[] Zainard

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: