Trump Menjarah Kekayaan Umat dengan Kedok Perjanjian Perdagangan dan Investasi

Presiden AS Trump mengatakan bahwa penguasa Saudi Dinasti Saud menginvestasikan sekitar 600 miliar dolar di Amerika Serikat, termasuk sekitar 142 miliar dolar dalam pembelian pertahanan, dan menyebutnya sebagai kesepakatan bersejarah.

Selama kunjungan Trump ke Qatar, pada tanggal 14 Mei 2025, Al Jazeera melaporkan bahwa Qatar menandatangani kesepakatan pembelian pesawat terbesar yang pernah ada dengan perusahaan Boeing untuk Qatar Airways selama kunjungan Presiden AS ke negara tersebut.

Gedung Putih menyatakan bahwa kesepakatan itu meliputi 210 pesawat senilai 96 miliar dolar, mengoreksi klaim presiden AS bahwa kesepakatan itu bernilai 200 miliar dolar. Tampaknya Trump menyertakan kesepakatan pembelian mesin, karena Qatar Airways telah menandatangani kontrak lain, yaitu pembelian mesin dengan perusahaan Boeing, juga dengan perusahaan GE Aerospace. Trump mengatakan kesepakatan ini adalah yang terbesar dalam sejarah perusahaan. Al Jazeera menambahkan bahwa ada lebih dari 800 perusahaan Amerika yang berinvestasi di Qatar, termasuk 120 perusahaan dengan 100% modal Amerika.

Presiden AS Trump diperkirakan akan secara resmi mengumumkan penandatanganan kesepakatan dengan UEA saat ia tiba di sana pada tanggal 15 Mei 2025. Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Wakil Penguasa Abu Dhabi dan Penasihat Keamanan Nasional UEA Tahnoun bin Zayed bersama Trump di Gedung Putih pada tanggal 21 Maret 2025, dan bernilai 1,4 triliun selama 10 tahun atas nama investasi.

Begitulah harta umat hilang sia-sia untuk kepentingan penjajah Amerika, lalu Suriah, Mesir, Sudan dan negeri-negeri Islam lainnya meminta bantuan Amerika! Negara-negara ini, baik yang berinvestasi di Amerika maupun yang mengemis kepada Amerika, tunduk pada kendali dan arogansi Amerika, bahkan Amerika memeras mereka agar menerima semua persyaratannya, yang terpenting adalah menjaga keamanan entitas Yahudi, mengamankan kepentingan Amerika di kawasan, serta memerangi mereka yang berupaya mengembalikan kekuasaan Islam dan mendirikan Khilafah dengan dalih “memerangi terorisme.” (hizb-ut-tahrir.info, 15/5/2025).

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: