Tiga Ulama Ini Serukan Al-Qur’an sebagai Pedoman Perubahan

Mediaumat.info – Tiga ulama dan cendekiawan Muslim yakni KH Rokhmat S Labib, Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) dan Ustadz Dr. Muhammad Rahmat Kurnia menyerukan kepada seluruh kaum Muslim agar menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman perubahan peradaban. Itulah benang merah dari tausiah ketiganya dalam forum Memperingati Nuzulul Quran: Al-Qur’an dan Perubahan Dunia, Ahad (16/3/2025) di kanal YouTube One Ummah TV.
Karena, jelas Ustadz Rahmat, ketika umat Islam menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman utama dalam kehidupan, maka akan lahir peradaban yang adil dan beradab. Sebaliknya, ketika Al-Qur’an diabaikan, maka berbagai krisis akan muncul dalam kehidupan masyarakat,
“Al-Qur’an adalah pedoman hidup yang harus diterapkan dalam setiap aspek kehidupan agar tercipta masyarakat yang adil dan beradab,” tegasnya.
Pembicara lainnya, Kiai Labib menyatakan, sejarah menunjukkan peradaban Islam mencapai kejayaan saat Al-Qur’an dijadikan sebagai pedoman utama dalam tata kelola masyarakat dan negara. Namun, saat ini banyak umat Islam yang menjauh dari nilai-nilai Al-Qur’an, sehingga menyebabkan ketimpangan sosial dan kemerosotan moral.
“Ketika manusia meninggalkan Al-Qur’an sebagai pedoman utama, maka ketidakadilan ekonomi dan disorientasi moral menjadi konsekuensi yang tidak terhindarkan,” jelasnya.
Dalam QS al-Isra ayat 9, jelas Rokhmat Labib, Allah menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk paling lurus. Namun, hari ini hukum buatan manusia lebih diutamakan daripada hukum Allah.
“Inilah yang menyebabkan berbagai krisis yang kita alami,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, UIY menegaskan, ketimpangan sosial, ketidakadilan, dan krisis multidimensi dalam kehidupan umat merupakan akibat dari sistem yang tidak menjadikan wahyu sebagai pedoman utama.
“Lihat bagaimana kebingungan gender di Barat, maraknya kejahatan, serta krisis populasi di Jepang dan Korea akibat hilangnya nilai-nilai keluarga. Semua ini terjadi karena manusia enggan menjadikan wahyu sebagai pedoman hidup,” tuturnya.
Merubah Orang Lain
Ustadz Rahmat Kurnia pun kembali berbicara. Menurutnya, tidak boleh seseorang itu telah berubah berhenti pada dirinya. Salah satu perubahannya harus ditunjukkan dengan kontribusi dia dalam mengubah orang lain.
“Artinya, dia harus juga berdakwah, harus menyampaikan Islam kepada yang lain. Sehingga ada perubahan individual kemudian ada perubahan kolektif yang akan membentuk sebuah kekuatan masyarakat,” himbaunya.
Sebagai langkah konkrit, umat Islam disarankan ketiganya untuk melakukan empat hal. Pertama, meningkatkan pemahaman terhadap Al-Qur’an melalui kajian tafsir dan diskusi ilmiah. “Pentingnya kita mengaji tsaqafah Islam dan seterusnya…” kata Ustadz Rahmat Kurnia.
Kedua, menerapkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari akhlak pribadi hingga etika sosial. “Seorang Muslim sejatinya dia melakukan perubahan bukan hanya membaca Al-Qur’an tetapi juga memahami, mengamalkan, dan membela Al-Qur’an,” jelas Ustadz Rahmat.
Ketiga, mendorong kebijakan yang sejalan dengan prinsip Islam, baik dalam skala komunitas maupun kebijakan negara. “Ketika hukum Allah tidak dijadikan pedoman dalam mengatur kehidupan bernegara, yang terjadi adalah ketidakstabilan, ketimpangan sosial, dan meningkatnya ketidakadilan,” jelas Kiai Labib.
Kelima, menguatkan ukhuwah islamiah untuk membangun solidaritas dalam memperjuangkan penerapan Islam secara kaffah. “Tidak boleh seseorang itu telah berubah berhenti pada dirinya. Salah satu perubahannya harus ditunjukkan dengan kontribusi dia dalam mengubah orang lain,” tutur Ustadz Rahmat.
Keenam, berdakwah agar yang lainnya juga berpedoman pada Al-Qur’an. Bila dunia ini diibaratkan orang yang sedang sakit, maka penerapan Al-Qur’an itu sebagai obatnya.
“Dunia ini sekarang sedang sakit. Itu memerlukan obat dan obatnya itu adalah Islam yang basis utamanya adalah Al-Qur’an. Jadi ibaratnya kalau kita tahu ada satu kampung yang sedang sakit dan tidak ada obat kecuali yang ada di tangan kita, maka sejatinya kita akan upaya sekuat tenaga datang ke kampung itu untuk memberikan obat,” tutur UIY.
Ia pun mengingatkan kembali realitas sejarah peradaban manusia yang sehat karena berpedoman pada Al-Qur’an. “Peradaban Islam pernah berjaya selama berabad-abad dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai dasar hukum. Tidak ada alasan bagi umat Islam untuk ragu bahwa Islam adalah solusi bagi krisis dunia hari ini,” pungkas UIY.[] Zainard
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat