Mediaumat.info – Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana menilai pernyataan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi ‘dimasak aja’ terkait teror kepala babi terhadap jurnalis Tempo merupakan ungkapan arogansi penguasa.
“Itu menurut saya ungkapan dari mereka yang arogan begitu rupa karena punya kekuasaan,” ujarnya dalam Kabar Petang: Tempo dan Teror Kepala Babi, Jumat (28/3/2025) di kanal YouTube Khilafah News.
Sebab, lanjut Agung, sebagai bagian dari pejabat kepresidenan atau penguasa, Hasan seharusnya menunjukkan sikap yang mendukung investigasi serta mendorong negara untuk menangkap pelaku teror tersebut.
Ia juga menyesalkan lambannya respons aparat penegak hukum dalam mengungkap kasus ini, karena seharusnya dalam waktu tidak lebih dari 3 kali 24 jam pelakunya itu sudah dapat ditangkap. Akan tetapi sampai sekarang tidak ada ketegasan dari penguasa dan aparat penegak hukumnya.
“Sebenarnya yang mengunggah kritik itu juga sudah ada. Tinggal ditanya saja, apakah dia yang mengirim babi itu,” tutur Agung.
Ia juga menyoroti, jika ada keseriusan bahwa pihak berwenang seharusnya dapat dengan mudah menemukan pelaku melalui rekaman CCTV yang tersedia.
“Terus kemudian yang mengirim babi itu kan pasti ada CCTV-nya. Siapa yang membawa ke sana (kantor Tempo) itu kan bisa dicari sebenarnya kalau ada keinginan,” ulasnya.
Lebih lanjut, Agung menyatakan, kasus ini adalah bagian dari permasalahan yang belum dapat dipecahkan yang terjadi di Indonesia saat ini.
“Itulah problematik yang terjadi sekarang ini,” pungkasnya.[] Muhar
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat