TEFI: Pengembangan AI Saat Ini Tidak Netral

MediaUmat Direktur The Economics Future Institute (TEFI) Dr. Yuana Tri Utomo mengatakan, pengembangan kecerdasan buatan (AI) saat ini tidak netral, tetapi sangat kental dengan agenda kapitalisme global.

“Jadi memang kalau ditelaah secara jernih ya, pengembangan AI saat ini tidak netral, tetapi sangat kental dengan agenda kapitalisme global itu,” jelasnya dalam Kabar Petang: Artificial Intelligence akan Menggantikan? Tonton Sebelum Terlambat! di kanal YouTube Khilafah News, Rabu (5/9/2025).

Jelas Yuana, bahwa efisiensi biaya, penguasaan data, dan konsentrasi kekayaan yang hanya ditangani sedikit korporasi raksasa, itu merupakan bagian dari agenda kapitalisme global.

Karena lanjutnya, dalam sistem kapitalisme itu, inovasi teknologi selalu diarahkan pada capital accumulation (akumulasi modal), bukan pada kemaslahatan sosial.

Dalam sejarah perkembangan industri dari 1.0 hingga 4.0 juga, jelas Yuana, menunjukkan pola yang sama.

“Sejak revolusi industri 1.0 ya, mesin uap menggantikan buruh manual, kemudian revolusi 2.0 yang kemudian listrik dan produksi massal untuk menekan biaya tenaga kerja,” terangnya.

Lalu, sebutnya, pada revolusi digital 3.0, otomatisasi yang menyingkirkan tenaga manusia dari proses administrasi, dan sekarang 4.0 AI ini menjadi babak baru.

“Dan sekarang 4.0 yang AI ini, itu menunjukkan kalau kapitalisme itu semakin berkembang, meniadakan peran manusia, meniadakan buruh-buruh,” tuturnya.

Kemudian, Yuana menjelaskan arah proyek kapitalisme global, yang menekan biaya tenaga kerja.

“Arahnya untuk menekan biaya tenaga kerja, mengakumulasi modal kekayaan, dan kekuasaan informasi, menciptakan global terhadap korporasi teknologi saja,” ucapnya.

Selama AI ini dikelola dalam sistem ekonomi yang menuhankan profit, sebut Yuana, maka akan melahirkan ketimpangan, pengangguran, kesenjangan akan semakin jauh, dan kehilangan makna kemanusiaannya.

Menurutnya, akan berbeda ceritanya jika dikendalikan dalam sistem nilai Islam yang menegakkan keadilan.

“Dalam sistem nilai Islam, yang menegakkan keadilan, distribusi dan amanah, AI ini bisa menjadi alat peradaban yang memanusiakan manusia,” tandasnya.[] Nandang Fathurrohman

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: