TEFI: Negeri Ini Diatur dengan Kapitalisme
MediaUmat – Menanggapi pernyataan Pertamina Patraniaga bahwa terdapat 394 ribu nomor polisi telah diblokir karena dianggap tidak berhak membeli BBM bersubsidi, Direktur The Economics Future Institute (TEFI) Dr. Yuana Tri Utomo, menyatakan negeri ini diatur dengan kapitalisme.
“Negeri ini diatur dengan kapitalisme,” tuturnya dalam Kabar Petang: 394 Ribu Kendaraan Diblokir Tak Bisa Lagi Beli Pertalite dan Solar Subsidi: Termasuk Punyamu? di kanal YouTube Khilafah News, Sabtu (22/11/2025).
Pendekatan dengan narasi subsidi, jelas Yuana, sebagai kemurahan hati negara ketimbang energi menjadi hak bersama.
Menurutnya, selama BBM ini dipandang sebagai komoditas pasar dengan subsidi selektif, pasti konflik horisontal tidak akan berhenti.
“Untuk siapa subsidi ini sebetulnya? Pasti dalam benak mereka yang wajib diberi subsidi adalah kalangan menengah ke bawah. Bukan kalangan menengah ke atas. Makanya kalau ada kalangan menengah ke atas membeli pertalite di SPBU, diblokir itu,” ujarnya.
Padahal, jelas Yuana, seharusnya enggak begitu. Baik kaya maupun miskin semuanya dilayani oleh negara.
“Semua diizinkan menikmati sumber daya alam energi, diizinkan menikmati BBM ini, bahkan kalau bisa gratis gitu lo,” ucapnya.
“Seandainya tidak bisa gratis, ya semurah mungkin,” imbuhnya.
Kemudian, terang Yuana, sumber daya alamnya BBM itu tadi, kalau memang harus dijual untuk menutupi biaya produksi harus semurah dan seminimal mungkin.
“Jangan sampai ada transaksi antara negara dengan warga,” tukasnya.
Karena, menurut Yuana, antara negara dan warga adalah hubungan layaknya keluarga.
“Hubungan negara dengan warga adalah hubungan keluarga, layaknya hubungan ayah dengan anak, bukan layaknya bos dengan buruh,” cecarnya.
Kalau hubungannya masih transaksional kapitalistik, jelasnya, maka akan muncul masalah-masalah yang terus berlarut-larut.
Terakhir, ia menegaskan, permasalahan BBM maupun yang lain ini solusinya adalah kembali kepada sistem ekonomi Islam.
“Seharusnya kembali kepada syariat Allah, kembali kepada Islam, bahwa SDA ini, BBM ini semuanya milik umat. Kemudian solusi yang berdaulat adalah solusi dengan menerapkan sistem ekonomi Islam,” pungkasnya.[] Nur Salamah
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat