Tantangan Terbesar Umat, Merealisasikan Tauhid dalam Kehidupan

 Tantangan Terbesar Umat, Merealisasikan Tauhid dalam Kehidupan

MediaUmat Sejarawan Nicko Pandawa menyatakan, tantangan paling besar umat Islam hari ini bukan sekadar sadar akan asas tauhid, tetapi bagaimana mewujudkan tauhid itu dalam kehidupan nyata.

“Secara umum kita paham bahwa tauhid adalah tujuan kita, merealisasikan kehidupan berdasarkan la ilaha illallah muhammadur rasulullah. Tetapi banyak kaum Muslim yang mempunyai kalimat tauhid itu hanya sebatas di lidah saja, tidak meresapi sampai ke pemikiran,” ujarnya dalam Live Event Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H: Satu Risalah, Satu Umat, Satu Tujuan, Sabtu (27/9/2025) di One Ummah TV.

Ia mencontohkan fenomena masyarakat di berbagai negara yang turun ke jalan menuntut perubahan, tetapi tidak mampu memberikan solusi tuntas.

“Demo masyarakat di Indonesia, Nepal, Paris menuntut reformasi atau revolusi. Tapi kenapa justru itu menjadi solusi yang tidak bisa menyelesaikan masalah? Karena satu tujuan itu belum tercapai dan harus direkondisi,” jelasnya.

Nico menjelaskan, cara menyadarkan umat Islam kembali adalah melalui dakwah yang membangkitkan kesadaran dan memantik pemikiran. “Kita harus menyadarkan umat dengan tsaqafah, sejarah, dan tauhidnya, dengan kegemilangan masa lalunya,” ucapnya.

Ia juga menekankan pentingnya membangkitkan kembali kebanggaan umat terhadap sejarah kegemilangan Islam.

“Islam itu tidak hanya berjaya di Timur Tengah tetapi juga di kesultanan-kesultanan. Penguburan dan pengaburan sejarah itulah yang membuat kita tidak merasa bangsa yang superior, tidak bisa mencari solusinya sendiri,” katanya.

Lebih jauh, ia menyinggung soal peran pemuda yang memiliki sifat dasar kritis. Menurutnya, ada perbedaan mencolok antara pemuda zaman dahulu dan sekarang.

“Sekarang adalah zaman digital yang mempermudah kehidupan, tetapi seperti pisau bermata dua yang menjerumuskan generasi muda untuk hanya fokus pada dunia maya. Daya juangnya tidak setangguh generasi sahabat,” jelas Nico.

Sebagai solusi praktis, ia menyarankan pengendalian penggunaan gawai dan penguatan kesadaran spiritual.

“Mengobatinya dengan menjauhkan penggunaan HP secara intens. Dan yang paling inti, untuk mengubah generasi sekarang seperti generasi perintis adalah dengan menyadarkan potensi mereka serta mengingatkan mereka dengan perjuangan generasi sahabat bersama Rasulullah SAW,” pungkasnya.[] Lukman Indra Bayu

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *