Tanggapan terhadap Fitnah Penulis Ibrahim Habani Mengenai Khilafah

 Tanggapan terhadap Fitnah Penulis Ibrahim Habani Mengenai Khilafah

Kami membaca sebuah artikel karya penulis Ibrahim Habani di situs web surat kabar Al-Taghyeer, yang terbit pada hari Jumat, 16 Jumadil Ula 1447 H./7 November 2025 M., berjudul: “Ikhwanul Muslimin: Proyek untuk Menghancurkan Dunia”, di mana ia menyatakan: “Sudah saatnya dunia melihat kebenaran apa adanya. Organisasi-organisasi Islam politik bukanlah proyek reformasi, melainkan proyek untuk menghancurkan negara-negara dari dalam, dimulai dengan slogan-slogan keagamaan dan diakhiri dengan kekuasaan absolut.” Kemudian ia berkata: “Bahaya Islam politik bukan lagi ancaman bagi satu negara, melainkan bagi seluruh umat manusia. Islam politik ini tidak hanya memusuhi negara lain, tetapi juga terhadap gagasan negara modern,” hingga ia berkata: “Dari Khartoum kami sampaikan pesan, selamatkan rakyat dari ilusi Khilafah yang melegitimasi kehancuran atas nama Allah, dan lindungi agama dari para pedagang slogan, yang menjadikannya tangga menuju kekuasaan.”

Menanggapi fitnah penulis terhadap Islam dan sistemnya, Khilafah, kami katakan:

Pertama: Banyak buzzer yang menggunakan tindakan beberapa organisasi Islam sebagai kedok untuk melemahkan Islam dan sistem politiknya, tampaknya Habani adalah salah satu penulis di antara para buzzer tersebut, kalau tidak, mengapa ia mengemukakan Khilafah dalam topik bahasannya?! Apakah mereka yang ia bicarakan itu mendirikan Khilafah, ataukah mereka memerintah dengan sistem negara modern yang sama yang ia anggap sebagai aib bagi yang menentangnya? Meskipun Habani tahu, dan mungkin mengabaikan, bahwa negara modern ini adalah ciptaan penjajah kafir, dan keberadaannya merupakan negara fungsional yang misinya adalah untuk menerapkan kebijakan yang dibuatnya setelah menghancurkan Khilafah, entitas politik yang menyatukan seluruh kaum Muslim?

Kedua: Orang yang memulai perang di negeri kita dan berusaha menghancurkannya adalah orang yang sama yang menghancurkannya dalam Perang Sykes-Picot. Tidakkah penulis tahu bahwa Inggrislah yang memicu perang di Sudan Selatan untuk memisahkannya dari Sudan Utara?! Kemudian Amerika mengambil alih bagian utama dari perkara ini setelah itu hingga benar-benar memisahkannya, dengan pengakuan dan restu dari sebagian besar kekuatan politik di Sudan. Dan sekarang perang terkutuk ini berkecamuk di Sudan, salah satu tujuannya adalah memisahkan Darfur dari Sudan atas nama perdamaian seperti yang diklaimnya, sementara Jeddah, Kuartet, Swiss, dan lainnya hanyalah stasiun konspirasi, seperti Machakos, Nairobi, dan Naivasha. Tidakkah Habani tahu bahwa wilayah Selatan dipisahkan atas nama perdamaian dan oleh Perjanjian Damai Naivasha?!

Ketiga: Khilafah, wahai penulis, bukanlah ilusi, melainkan sistem dari Tuhan semesta alam, yang Dia tetapkan bagi umat manusia, sebab hukum, konstitusi, dan undang-undangnya merupakan hukum yang sah dari Sang Pencipta seluruh umat manusia. Khilafah, wahai saudaraku, adalah yang mempersatukan negeri-negeri, bukan yang memecah belahnya, dan Khilafah yang mengembalikan kejayaan dan martabat umat Islam yang telah hilang saat ini. Anda melihat ketidakmampuan negara modern, ciptaan kaum kafir Barat, ketidakmampuannya untuk melawan Amerika dan anak didiknya, entitas Yahudi. Jika Khilafah ada, Amerika, melalui antek-anteknya, siapa pun mereka, tidak akan mampu memisahkan Sudan Selatan, dan entitas Yahudi tidak akan mampu membunuh puluhan ribu kaum Muslim di Gaza, meratakan Gaza dengan tanah, serta memberikan siksaan terburuk dan terkeji kepada rakyatnya. Sementara para penguasa negara-negara penindas modern tidak melakukan apa pun, bahkan beberapa di antara mereka secara diam-diam maupun terang-terangan justru mendukungnya. Jika Khilafah ada, perang di Sudan saat ini tidak akan terjadi, dan kita tidak akan membutuhkan kuartet atau apa pun yang lainnya.

Sebagai penutup, kami sampaikan kepada penulis bahwa Khilafah yang Anda anggap ilusi, sedang diperhitungkan oleh kaum kafir Barat dan negara-negara penjajah, dimana mereka berupaya mencegah berdirinya kembali. Pusat-pusat studi strategisnya sedang menyusun rencana untuk mencegah berdirinya kembali, bahkan mereka telah menyusun kebijakan tentang cara menghadapinya ketika Khilafah berdiri lagi. Perang melawan terorisme (Islam) hanyalah salah satu alat yang digunakan Barat untuk mencegah berdirinya kembali Khilafah. Barat juga menggunakan antek-antek intelektual, politik, dan media—sayangnya—mereka ini dari kalangan kaum Muslim sendiri—untuk menyerang dan melemahkan gagasan tentang Khilafah.

Namun kami katakan kepada mereka semua, jauhilah kami! Khilafah akan datang dan berdiri kembali, terlepas seberapa besar ketakutan dan kebencian kaum kafir Barat dan para anteknya, sebab itu adalah janji Allah SWT, yang telah berfirman:

﴿وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي الأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ﴾

Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan yang mengerjakan kebajikan bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa.” (TQS. An-Nur [24] : 55).

Berdirinya kembali Khilafah ini juga merupakan kabar gembira (busyra) dari Nabi tercinta Muhammad saw, yang telah menjelaskan bahwa Khilafah Rasyidah ‘ala minhājin nubuwah akan berdiri kembali, setelah pemerintahan diktator otoriter yang kita alami saat ini. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya, beliau saw bersabda:

«ثُمَّ تَكُونُ مُلْكاً جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا اللهُ إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ«

Kemudian akan ada kekuasaan diktator (mulkan jabriyyat[an]) dan akan tetap ada sesuai dengan kehendak Allah. Lalu Dia akan mengangkat masa itu jika berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada lagi Khilafah yang mengikuti manhaj Kenabian (‘ala minhājin nubuwah).”

Hizbut Tahrir, wahai penulis, sedang berjuang mendirikan kembali Khilafah, dan para syabāb-nya berjuang siang malam untuk mewujudkan kabar gembira ini, dan itu akan segera terwujud, dengan izin Allah SWT. [] Ibrahim Utsman (Abu Khalil) – Juru Bicara Resmi Hizbut Tahrir di Wilayah Sudan

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 8/11/2025.

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *