Tak Mau Lucuti Senjata Nuklir, Pengamat: Barat Ingin Menjaga Hegemoni

 Tak Mau Lucuti Senjata Nuklir, Pengamat: Barat Ingin Menjaga Hegemoni

Mediaumat.id – Pengamat Hubungan Internasional Budi Mulyana menilai keengganan negara-negara Barat pemilik nuklir untuk melucuti senjatanya karena untuk menjaga hegemoni.

“Mereka mempertahankan kepemilikan nuklir untuk menjaga hegemoni mereka. Maka tidak ada niatan negara-negara pemilik nuklir itu betul-betul memusnahkan nuklir sehabis-habisnya,” tuturnya dalam Kabar Petang: Pelucutan Senjata Nuklir Gagal, Apa Bahayanya? di kanal YouTube Khilafah News, Sabtu (29/10/2022).

Menurutnya, selama Amerika Serikat menjaga kepemilikan nuklirnya maka ancaman terjadinya perang nuklir akan terjadi. Dan itu suatu hal yang sudah diprediksi dan tentu juga sudah diantisipasi dengan mencoba melakukan riset-riset untuk bagaimana melawan senjata nuklir tersebut. “Menurut pandangan saya, perang nuklir itu bisa saja, cuman ini tergantung sejauh mana rasionalitas pemimpin-pemimpin,” ujarnya.

“Karena kan namanya senjata, dia akan menyasar ke siapa pun, tidak hanya kombatan tetapi juga nonkombatan, tidak hanya manusia. Kalau bisa hancur sehancur-hancurnya dengan fakta kekuatan senjata nuklir sekarang ini yang ada,” terangnya.

Ia memandang, satu-satunya yang bisa mencegah perang nuklir adalah bagaimana negara-negara pemilik nuklir harus diambil alih oleh orang-orang yang idealis dan rasional. Harus dipimpin oleh orang yang berpikir tentang kemanusiaan, tentang idealisme umat manusia. “Kalau dalam bahasa Islam, tentang rahmatan lil alamin, bahwa hidup itu harus menjadi kebaikan untuk semua,” jelasnya.

“Dan ini tentu harus dimunculkan kesadaran politik yang tinggi di negara-negara tersebut,” tambahnya.

Kalau tidak, lanjutnya, tentu harus dimunculkan negara adidaya baru yang memang memiliki karakter ideal, negara yang memang menyebarkan rahmat. “Bahwa kepemilikan senjata tersebut tidak untuk negara lain, bukan untuk menghancurkan manusia tetapi untuk mengamankan manusia, mengamankan negara-negara yang lemah, bukan untuk mengeksploitasi negara-negara lain seperti yang ditunjukkan oleh Amerika dan sekutu-sekutunya,” bebernya.

“Saya pikir dua hal ini yang harus dibangun,” tegasnya.

“Saya pikir itu ada dalam kendaraan yang dibawa Rasulullah SAW, negara Islam dan itu juga sudah ditunjukkan pada masa kekhilafahan Islam, pada masa sebelum runtuhnya,” pungkasnya.[] Ajira

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *