Entitas Yahudi membebaskan tahanan Anhar Al-Deek, yang hamil di bulan terakhir dia dipenjara, dan yang hidupnya dalam kondisi berbahaya, dengan jaminan 40.000 shekel; sekitar 12.500 dolar AS, dan menjadi tahanan rumah di rumah keluarganya. Al-Deek ditangkap Maret lalu karena diduga berusaha melakukan serangan penusukan.
Tahanan Al-Deek telah membangkitkan simpati yang luas untuknya, setelah dia mengirim pesan dari dalam penjara pada 25 Agustus, di mana dia meminta dunia untuk segera campur tangan untuk membebaskannya sehingga dia bisa melahirkan di luar tembok penjara Yahudi, dan dia meluncurkan kampanye internasional untuk menekan pembebasannya.
Al-Deek menuduh entitas Yahudi mencoba membunuhnya dan janinnya setelah dia ditangkap. Dia dipukuli dengan kejam di kepala, punggung dan perutnya, dan ditempatkan selama 30 hari di sel yang tidak memiliki kebutuhan hidup yang paling dasar, dengan mengabaikan kondisi kehamilannya. Ini terjadi bersamaan dengan kecemasan psikologis yang didetitanya, karena diberitahu bahwa dia akan melahirkan bayinya di dalam penjara saat dia dirantai.
Dia berbicara tentang penderitaan tahanan wanita di Penjara Damoun, termasuk para pasien, ibu dan istri. Perlu dicatat bahwa ada 41 tahanan wanita dan 225 anak yang dipenjara di penjara Yahudi.
Semua ini terjadi saat otoritas Dayton tenggelam dalam kepatuhannya kepada orang-orang Yahudi dan koordinasi keamanan (suci) dengan mereka, dan memburu orang-orang Palestina yang terhormat, sementara bersikap acuh tak acuh terhadap masalah tahanan atau orang lain. Demikian juga, kami tidak mendengar suara-suara dari perkumpulan dan gerakan kaum perempuan yang menuntut hak-hak tawanan Anhar dan kekerasan yang dilakukan pesukan pendudukan terhadapnya ketika dia hamil, seolah-olah mereka mengakui apa yang disebut sebagai (kekerasan dalam rumah tangga) dan mempertimbangkan perwalian ayah atau suami sebagai Tindakan barbarisme dan pelanggaran kebebasan perempuan. Jadi kami tidak mendengar dari mereka nyanyian atau melihat demonstrasi atau jeda untuk menuntut pasukan pendudukan agar membebaskannya atau membebaskan tahanan lain meskipun kondisi mereka buruk. Dan kemudian asosiasi-asosiasi feminis itu secara salah menyombongkan diri bahwa mereka berperan dalam pembebasan Al-Deek!
Jadi, Wahai Penduduk Tanah yang Diberkahi:
Bukankah semua ini cukup menjadi bukti bagi terasingnya otoritas dari rasa malu dari isu Palestina dan rakyat Palestina?! Gerakan feminis tidak lain adalah perpanjangan tangan dari agenda Barat untuk menghancurkan keluarga dan masyarakat dan merusak fondasi mereka yang ditetapkan oleh Islam yang mulia, dan mereka bekerja tanpa lelah untuk mendistorsi Islam, mengubah mereka dan menjauhkan Muslimah dan pemuda muslim dari sehingga menjadi sasaran empuk dan rencana-rencana jahat mereka. Allah Yang Mahakuasa berfriman:
ي ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
“Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka dan apa yang mereka sembunyikan dalam hati lebih besar.” (TQS 3: 118)
Divisi Muslimah Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir