Di tengah ketegangan perdagangan global, hubungan ekonomi Indonesia-AS menjadi arena pertarungan asimetris yang mencerminkan ketergantungan negara berkembang terhadap kekuatan ekonomi AS. Dinamika ini bukan sekadar
Tags :Tarif Trump
MediaUmat – Pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang menyebut pemangkasan tarif impor produk Indonesia masuk AS menjadi 19 % itu menguntungkan Indonesia, disanggah Pengamat Ekonomi Dr. Arim
MediaUmat – Pemberian akses penuh Amerika Serikat ke data warga Indonesia sebagaimana dinyatakan Presiden AS Donald Trump sebagai bagian dari poin Kesepakatan Tarif Trump-Prabowo, menurut Peneliti
MediaUmat – Peringatan Trump terhadap negara-negara yang ‘berpihak’ kepada BRICS dengan ancaman tarif tambahan 10 persen, dinilai Direktur The Economics Future Institute (TEFI) Dr. Yuana Tri Utomo,
MediaUmat – Kepala Departemen Makroekonomi INDEF Dr. M. Rizal Taufikurrahman membeberkan empat dampak langsung dari Kesepakatan Tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Presiden Indonesia Prabowo
MediaUmat – Peneliti dari Forum Analisis dan Kajian Kebijakan untuk Transparansi Anggaran (FAKKTA) Muhammad Ishak menyatakan, kebijakan pembebasan (0%) tarif impor bagi produk-produk Amerika Serikat ke Indonesia
MediaUmat – Merespons Kesepakatan Tarif Trump-Prabowo yang cenderung merugikan Indonesia dan menguntungkan Amerika Serikat, Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) menilai Indonesia lemah dalam negosiasi. “
MediaUmat – Agar memiliki posisi tawar di dunia internasional, Indonesia bukan hanya butuh hanya butuh strategi negosiasi tapi juga butuh kekuatan riil, kekuatan ekonomi, dan militer. “
MediaUmat – Fakta kesepakatan perundingan dagang antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, menurut Peneliti Masyarakat Sosial Politik Indonesia (MSPI) Dr.
MediaUmat – Pengamat Ekonomi Dr. Arim Nasim mengatakan Indonesia seharusnya melawan serangan tarif 32 persen yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. “Harusnya Indonesia melawan serang