Anadolu Agency, 19 September 2025 – Dalam kunjungan yang belum pernah terjadi sebelumnya, Menteri Luar Negeri Suriah, As’ad al-Syaibani membahas dengan anggota parlemen dan pejabat AS mengenai pencabutan sanksi yang dijatuhkan kepada negaranya dan pembangunan babak baru dalam hubungan dengan Washington. Ini adalah kunjungan pertama seorang menteri luar negeri Suriah ke AS sejak 25 tahun.
Pembahasan itu berlangsung selama serangkaian pertemuan yang diadakan al-Syaibani pada hari Kamis dan Jumat, yang melibatkan sejumlah anggota DPR dan Senat AS, selain Wakil Menteri Luar Negeri Christopher Landau. Semua ini terjadi di tengah kebijakan mengemis pemerintah Suriah yang baru. Pertemuan-pertemuan di Washington telah melibatkan para ekstremis Amerika terkemuka yang mendukung genosida entitas Yahudi di Gaza, seperti Senator Lindsey Graham, yang dengannya al-Syaibani membahas “hubungan bilateral dan pencabutan sanksi AS terhadap Suriah.” Hubungan ini hanya dapat diperkuat melalui konsesi-konsesi yang diberikan pemerintah al-Syara’ kepada entitas Yahudi dan langkah-langkah yang diambilnya untuk mencapai normalisasi hubungan dengan entitas Yahudi.
Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengakhiri sanksi AS terhadap Suriah, diikuti oleh sejumlah negara Eropa.
“Suriah saat ini memiliki peluang untuk membangun demokrasi yang stabil,” ujar Senator AS, Jim Risch, ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat, seperti dikutip oleh Kantor Berita Arab Suriah (SANA) setelah pertemuannya dengan al-Syaibani. Risch menambahkan bahwa ia dan al-Syaibani membahas “langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan integrasi Suriah ke dalam ekonomi global.” (hizb-ut-tahrir.ino, 21/9/2025).
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat