Seorang penanya bertanya: Barat hanya maju setelah memisahkan agama dari negara. Sebaliknya, kaum Muslim telah memisahkan agama dari masyarakat, negara, dan politik beberapa dekade lalu … Jadi, mengapa kaum Muslim tidak maju seperti Barat?
Jawabannya: Kaum Muslim, pada awal sejarah mereka, bangkit dengan akidah (ideologi) ruhiyah dan politik yang darinya muncul sistem kehidupan, bermasyarakat, dan bernegara. Akidah ini memberi mereka mereka sudut pandang tentang kehidupan (way of life) yang bersumber dari pemikiran komprehensif tentang alam semesta, manusia, dan kehidupan. Akidah ini menetapkan untuk mereka makna hidup dan menjamin mereka cara hidup dan model peradaban khusus, melalui perundang-undangan yang komprehensif dan terpadu yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya, dirinya sendiri, dan dengan manusia lainnya. Ketika pemahaman mereka tentang Islam melemah, mereka salah menerapkannya, dan kemudian sistem Islam disingkirkan dari kehidupan mereka dan digantikan oleh sistem kapitalis sekuler Barat, maka mereka keluar dari lingkaran kehidupan Islam, tetapi mereka tidak masuk ke dalam kehidupan Barat. Namun, mereka sangat terpengaruh olehnya, sehingga mereka menjadi tidak memiliki identitas atau pandangan hidup tertentu. Mereka tidak mempertahankan identitas mereka dan tidak sepenuhnya beralih ke identitas Barat, sehingga nasib mereka pasti akan mengalami kemunduran.
Adapun Barat, sebelum peradaban barunya lahir, mereka menganut ideologi ruhiyah yang tidak melahirkan perundang-undangan atau sistem kehidupan. Sebaliknya, akidah mereka mengarahkan mereka untuk membenci kehidupan dunia, sebab dunia adalah tempat hukuman, bukan tempat kebahagiaan. Dengan demikian, mereka telah mengutuk diri mereka sendiri dalam kemerosotan yang berlangsung selama seribu tahun.
Ketika mereka memisahkan ideologi negatif ini dari kehidupan mereka dan memeluk ideologi yang memisahkan agama dari kehidupan, dimana mereka mengadopsi sendiri konsep baru tentang kehidupan dan kebahagiaan, yaitu meraih keuntungan materi dan memperoleh bagian terbesar dari kenikmatan fisik. Kemudian dari ideologi baru mereka ini lahirlah suatu sistem kehidupan, bermasyarakat, dan bernegara. Sehingga mereka pun beralih ke identitas budaya baru dan cara hidup yang berbeda yang membuat mereka siap untuk mewujudkan konsep hidup dan kebahagiaan mereka dalam kehidupan dunia ini.
Kaum Muslim itu bangkit dengan akidah politik yang melahirkan sistem, dan Barat juga bangkit dengan ideologi politik yang melahirkan sistem. Perbedaan antara kedua kelompok ini adalah bahwa akidah Islam bukan sekedar akidah ruhiyah namun juga akidah politik. Akidah Islam sesuai dengan fitrah manusia dan meyakinkan akal sehat, sedangkan ideologi Barat kontemporer telah memisahkan ruh dari materi, yaitu, memisahkan kehidupan dunia manusia dari Sang Penciptanya. Dengan demikian, ideologi Barat ini bertentangan dengan fitrah manusia dan mengecewakan (gagal meyakinkan) akal sehat, karena belum menyelesaikan masalah penciptaan, Sang Pencipta, dan hubungan-Nya dengan kehidupan dunia.
Dengan demikian, kebangkitan Islam merupakan jalan menuju kebahagiaan, sedangkan kebangkitan Barat kontemporer merupakan jalan menuju kesengsaraan. (Al-Waie [Arab], Edisi No. 467, Tahun ke-39, Dzulhijjah 1446 H./Juni 2025 M.).
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat