Warga Kabupaten Tabalong mengadakan diskusi bersama Forum Literasi Intelektual Peradaban. Kali ini membahas topik sejarah Konstanstinopel.
Jatuhnya Konstantinopel disebut oleh para sejarawan sebagai akhir dari abad pertengahan karena Kekaisaran Romawi yang berdiri sejak abad klasik di Barat (27 SM-476 M), kemudian dilanjutkan oleh Byzantium di Timur (330 M-1453 M) itu akhirnya benar-benar terhapus dari sejarah.
Tanggalnya adalah 29 Mei 1453. Bertepatan 20 Jumadil Awwal, 584 tahun hijriyah yang lalu. Konstantinopel berhasil di bebaskan oleh Sultan Muhammad Al Fatih.
Acara ini sekaligus untuk mengenang dan mengingatkan kepada seluruh dunia kisah sejarah perjuangan besar tersebut.
Tokoh yang dikisahkan adalah Muhammad Al Fatih. Pemuda penakluk kawasan Romawi yang kini disebut sebagai Negara Turki.
Peringatan yang digelar ini diselenggarakan dengan diskusi publik dengan menghadirkan sejumlah pemateri.
Salah satu pemateri Ustadz Hendra, S.Pd.I mengatakan bahwa Muhammad Al Fatih bagian dari sejarah besar peradaban kemajuan Islam pada masa Ottomon (Khilafah Utsmaniyah).
Keberhasilannya membobol Konstantinopel dengan menaikkan kapal perang melalui gunung telah tertulis dalam sejarah dunia.
“Karena di balik penaklukan ada kabar gembira yang sebelumnya dikabarkan Nabi Muhammad SAW, dan itu yang memotivasi Muhammad Al Fatih,” katanya.
Kabar gembira tersebut adalah hadits Nabi SAW yang sejak lama menjadi motivasi bagi sahabatnya sejak ratusan tahun sebelumnya. Namun, ternyata Muhammad Al Fatih yang terpilih menjadi pemimpin terbaik.
“Pemimpin yang terbaik adalah yang bisa menaklukkan Konstantinopel, pasukan yang terbaik adalah yang bisa menaklukan Konstantinopel,” jelasnya, terkait hadits Nabi Muhammad tersebut.
Selain hadits tentang penaklukan Konstantinopel, ada hadits lain yang juga menjadi bisyaroh atau kabar gembira serupa, selain menaklukan Konstatinopel. Yakni Kota Roma, yang kini belum juga terwujud.
“Mari kita menjadi bagian dari dakwah yang bisa menaklukan Kota Roma,” ajaknya, sembari menegaskan zaman ini siapa tahu menjadi era terealisasinya runtuhnya negara tersebut.[]