Seharusnya Aparat Jamin Rasa Aman dan Lindungi Masyarakat

MediaUmat Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky menilai seharusnya datangnya aparat untuk menjamin rasa aman dan melindungi masyarakatnya.

“Nah, datanglah aparat harusnya untuk menjalankan itu, untuk melindungi supaya masyarakat itu aman, nyaman, tidak ada ketakutan baru mencerdaskan mereka dan kemudian menyejahterakan mereka,” ujarnya dalam Kabar Petang: Rakyat Trauma Sama Aparat? di kanal YouTube Khilafah News, Rabu (28/5/2025).

Nah, kalau masyarakat justru adanya aparat menjadi takut bahkan menjadi merasa tidak aman, semakin ada aparat semakin tidak aman bagi masyarakat yang merasa tidak nyaman.

Karena Wahyudi menilai selama ini aparat gagal hadir untuk menjalankan tugasnya yaitu melindungi masyarakat supaya menciptakan rasa aman damai, tertib dan seterusnya.

“Masyarakat malah ada rasa ketakutan. Apalagi kalau jumlah aparatnya makin banyak, maka makin merasa takut dan makin merasa tidak aman,” bebernya.

Jadi, tuturnya, kalau masih ada rasa ketakutan masyarakat terhadap adanya aparat penegak hukum maupun aparat negara lainnya, maka ini menunjukkan kegagalan aparat untuk menjalankan tugas mereka dan kegagalan institusi penegak hukum untuk menegakkan hukum yang membuat masyarakat merasa terlindungi, merasa aman, merasa terjaga, dan merasa teratur.

“Jadi ini yang menunjukkan bahwa gagalnya sebuah negara hadir untuk melindungi masyarakatnya tercermin dari gagalnya aparat negara untuk menciptakan rasa aman kepada masyarakat yang akhirnya muncul adalah rasa ketakutan masyarakat bahkan mungkin ketidakpercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum yang kalau mereka lapor mereka merasa aman,” tegasnya.

Gagal Hadir

Wahyudi menuturkan alasan aparat gagal hadir untuk masyarakat, karena aparat yang mestinya menegakkan hukum tapi justru tidak adil, karena digunakan untuk melindungi kepentingan sendiri sehingga keadilannya jauh dari yang diharapkan.

“Nah, kenapa bisa begitu? Itu karena memang yang paling utama adalah karena aparat mentalnya, moralnya tidak seperti yang kita harapkan,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, loyalitas aparat dalam sistem demokrasi terkooptasi oleh kepentingan para oligarki. Bahkan oligarki itu menunggangi kepentingan negara untuk kepentingan kaum oligarki.

“Bahkan akhirnya karena negara yang ditunggangi itu ada aparatnya, akhirnya mereka menunggangi para aparat negara itu untuk kepentingan-kepentingan penjagaan kepentingan oligarki,” bebernya.

Jadi, lanjutnya, kalau dilihat ada tanah masyarakat akhirnya dirampas oleh kaum oligarki, lalu yang melindungi, yang menjaga, bahkan yang mengeksekusi, yang menggusur masyarakat itu aparat.

Di situlah, jelasnya, letak fakta yang sulit terbantahkan bahwa pada titik tertentu masyarakat dikalahkan dan aparat ada di pihak para oligarki atau para pemilik modal, para orang-orang yang memiliki kekayaan dan keuangan yang besar atau para oligarki yang memiliki kekuasaan.

“Ada oligarki ekonomi, ada oligarki politik. Oligarki ekonomi yang punya basis keuangan, sementara oligarki politik yang punya basis kekuasaan,” pungkasnya.[] Setiyawan Dwi

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: