Sudah beberapa hari ini kaum Muslim di seluruh dunia berpuasa di bulan Ramadan dengan penuh semangat dan rasa syukur, bersyukur kepada Allah atas keselamatan mereka saat memasuki bulan penuh berkah dan keutamaan ini. Keutamaan hari-hari Ramadan ini tidak ada tandingannya, namun hanya orang yang beriman yang merasakan nikmat lapar di siang hari, mengharap pahala dari Sang Pencipta, serta melakukan shalat malam di masjid dan di rumah. Adapun kaum Muslim di Uzbekistan, mereka memulai bulan Ramadan dengan perasaan cemas dan gelisah.
Menurut berita yang beredar di Telegram dari rakyat Uzbekistan (tentu saja, sumber resmi tidak melaporkan masalah yang dihadapi kaum Muslim, atau tekanan dan penindasan yang mereka alami di dalam negeri), penindasan terhadap kaum Muslim telah meningkat selama bulan Ramadan. Misalnya, petugas polisi setempat datang bersama orang lain berseragam militer untuk melepaskan balon dan spanduk yang bertuliskan “Ramadan Mubarak”, yang digantung di jalan-jalan untuk mengumumkan datangnya bulan suci Ramadhan, dengan klaim bahwa para pemeluk agama lain juga tinggal di negeri ini, sehingga sepanduk seperti ini tidak boleh ada di Uzbekistan. Bahkan guru-guru di sekolah-sekolah juga diminta untuk mencopot berbagai hiasan dan balon yang digantung di ruang kelas untuk merayakan datangnya bulan suci Ramadan.
Selain itu, anak-anak kecil dan pemuda di bawah umur delapan belas tahun tidak diperkenankan menghadiri salat Tarawih dan dilarang memasuki masjid untuk salat; penjaga khusus ditempatkan di pintu-pintu masjid, bahkan beberapa jamaah ikut juga mengusir anak-anak dan kaum muda yang menyelinap ke dalam untuk melaksanakan shalat Tarawih. Kondisi seperti ini sudah biasa dialami kaum Muslim di Uzbekistan sejak sebelum bulan Ramadan tiba. Para imam masjid terus-menerus berbicara dalam khotbah Jumat mereka tentang tidak perlunya anak-anak kecil dan remaja menghadiri shalat Tarawih, dan mereka diminta untuk tinggal di rumah mengerjakan pekerjaan rumah mereka.
Adapun para imam yang digaji, mereka tidak secara tegas menyatakan bahwa hal ini merupakan perintah negara (karena semua orang tahu betul bahwa tidak ada perintah yang tegas dalam agama kita yang melarang anak-anak dan remaja datang ke masjid dan shalat Tarawih), akhirnya mereka berdalil dengan sesuatu yang tidak ada dalam syariat Islam, dan mereka berusaha sekuat tenaga untuk mencegah anak-anak menghadiri masjid, bahkan mereka tidak ragu-ragu untuk mengklaim bahwa sahabat yang mulia Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu berkata: “Jauhkanlah anak-anak kalian dari masjid-masjid kalian!”
Para pegawai pemerintah dan guru juga diminta untuk tidak menghadiri shalat Tarawih. Sungguh mengejutkan bahwa para imam di Uzbekistan, sebuah negara dengan mayoritas Muslim, melarang kaum muda memasuki masjid pada saat jutaan orang dan kaum muda di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat berbondong-bondong masuk Islam.
Para imam dan ulama yang mukhlis dan bertakwa, yang oleh Allah SWT disebut dalam Al-Qur’an sebagai ulama rabbaniyin yang membina umat Islam, mereka disingkirkan dari mimbar-mimbar masjid. Beberapa bahkan dipenjara, sementara yang lain telah meninggalkan negara ini dan tinggal di luar negeri. Sehingga mimbar-mimbar mereka telah digantikan oleh imam-imam antek yang melayani kepentingan negara.
﴿وَلَكِنْ كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنْتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنْتُمْ تَدْرُسُون﴾
“Akan tetapi (dia berkata): ‘Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya’.” (TQS. Ali Imran [3] : 79).
Telah diketahui secara umum bahwa sebab-sebab dikutuknya Bani Israel adalah karena mereka mengubah hukum Allah, menyesuaikannya dengan kepentingan mereka sendiri, dan menyembunyikan sebagian hukumnya. Oleh karena itu, para imam yang membingungkan manusia tentang agamanya, berarti telah menyia-nyiakan kesempatan untuk meraih rahmat dan ampunan Allah, serta menjadi bagian dari orang-orang yang terbebas dari api neraka di bulan Ramadan.
Al-Quran telah menunjukkan bahwa Hari Kebangkitan sudah sangat dekat, dan pada hari itu harta dan anak tidak akan berguna sedikit pun. Apakah mereka tidak memikirkan apa yang akan terjadi pada mereka?!
Peristiwa yang terjadi di dunia ini menandakan bahwa pertolongan Allah sudah sangat dekat. Allah akan menjadikan agama-Nya menang atas agama-agama lain. Kemenangan dan kekuasaan akan diraih oleh kaum Muslim. Dan apabila hari itu tiba, para penguasa negeri-negeri adidaya itu akan jatuh dan terhina, serta dihinakan, mereka juga akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan mereka terhadap kaum Muslim di hadapan pengadilan yang adil.
Untuk itu, daripada melayani kebijakan korup negara antek dan ikut berpartisipasi dalam kejahatan besar mereka dengan mencegah generasi muda dari Islam, maka kami berpesan kepada kalian wahai para imam-imam antek, agar mengikuti jalan hidayah dan memanfaatkan mimbar-mimbar masjid yang kalian tempati secara efektif untuk menyampaikan kebenaran kepada umat. Kemudian kalian akan dibangkitkan pada hari kiamat dengan wajah yang berseri-seri. Allah SWT berfirman:
﴿فَإِيَّايَ فَارْهَبُونَ﴾
“Maka hendaklah kepada-Ku saja kalian takut.” (TQS. An-Nahl [16] : 51).
Ingatlah bahwa mereka para penguasa yang zalim itu adalah orang-orang yang sangat lemah dan akibat-akibat yang ditimbulkannya akan sangat mengerikan.
Generasi baru umat Islam semakin hari semakin dekat dengan Islam, meski rintangan semakin bertambah, kecintaan mereka terhadap ilmu pengetahuan dan masjid merupakan sesuatu yang menyenangkan mata setiap orang, karena generasi muda inilah yang akan mengibarkan panji Islam di masa depan. Hal ini tampaknya sangat menakutkan bagi rezim Mirziyoyev, yang melayani tuan-tuan kafirnya dengan ketulusan dan kesetiaan.
Seberapa pun kerasnya mereka berusaha, mereka tidak dapat memadamkan cahaya Allah. Allah SWT berfirman:
﴿يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللهُ إِلَّا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ * هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ﴾
“Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut-mulut (ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, justru hendak menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai. Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan (membawa) petunjuk dan agama yang benar agar Dia mengunggulkannya atas semua agama walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.” (TQS. At-Taubah [9] : 32-33). [] Mukhlishah Al-Uzbekiyah
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 21/3/2025.