Ramadhan dan Keutamaannya adalah Karunia Allah SWT

 Ramadhan dan Keutamaannya adalah Karunia Allah SWT

Mediaumat.info – Berkenaan keagungan bulan Ramadhan berikut keutamaan-keutamaan di dalamnya, Master Trainer Cinta Qur’an Learning Ustadz Harun al-Rasyid mengingatkan, itu merupakan karunia dan nikmat luar biasa dari Allah SWT yang dilimpahkan kepada umat Islam.

“Ini semua adalah karunia dan anugerah dari Allah SWT serta nikmat yang luar biasa,” ujarnya dalam Tausiah Hari Ke-11: Mengisi Ramadhan dengan Amalan Terbaik, Selasa (11/3/2025) di kanal YouTube One Ummah TV.

Dengan kata lain, Ramadhan adalah karunia Allah SWT yang selain sangat berharga juga bertabur keutamaan (fadhilah) dan keberkahan.

Pula, Allah SWT menjadikannya sebagai bulan yang dipenuhi dengan limpahan rahmat, ampunan, dan pembebasan dari api neraka. Salah satu hadits yang menggambarkan keagungan bulan ini adalah:

“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi” (HR Ahmad dalam Al-Musnad, 2/385).

Karena itu, kata Harun lebih lanjut, sudah semestinya umat merespons dengan penuh kegembiraan dan syukur. Sebab seluruh karunia tersebut, terlebih Lailatul Qadar, sejatinya lebih baik ketimbang dunia yang mereka kumpulkan.

“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya itu, hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan (kenikmatan dunia dan seisinya),” demikian bunyi QS Yunus: 58.

Istimewa

Lebih dari itu, Ramadhan merupakan bulan diturunkannya Al-Qur’an, sehingga menjadi bulan yang istimewa bagi umat Islam. Peristiwa ini disebut Nuzulul Qur’an.

Selain mengandung banyak pokok ajaran dan nilai-nilai keislaman, Al-Qur’an merupakan petunjuk sekaligus pedoman keselamatan bagi orang-orang yang bertakwa. “Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa,” demikian firman Allah dalam QS al-Baqarah: 2.

Bahkan di ayat lain, Allah SWT mengatakan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi seluruh manusia. “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia,” demikian bunyi QS al-Baqarah: 185.

Maka itu sudah seharusnya semua orang bergembira dengan kabar tersebut sebagaimana dipaparkan oleh Ibnu Rajab al-Hambali di Latha’if Al-Ma’arif, kitab yang berisi amalan-amalan sunah selama setahun menurut penanggalan hijriah, pada hlm. 148, yang artinya:

“Bagaimana tidak gembira? Seorang mukmin diberi kabar gembira dengan terbukanya pintu-pintu surga, tertutupnya pintu-pintu neraka. Bagaimana mungkin seorang yang berakal tidak bergembira jika diberi kabar tentang sebuah waktu yang di dalamnya para setan dibelenggu. Dari sisi manakah ada suatu waktu menyamai waktu ini (Ramadhan)?”

Bahkan di halaman 232, masih dari kitab yang sama, Ibnu Rajab Al-Hambali berkata, “Sebagian salaf berkata, ‘Dahulu mereka (para salaf) berdoa kepada Allah selama enam bulan agar mereka dipertemukan lagi dengan Ramadhan. Kemudian mereka juga berdoa selama enam bulan agar Allah menerima (amal-amal shalih di Ramadhan yang lalu) mereka.”

Tak ayal, Harun pun mengajak umat untuk senantiasa mengisi hari-hari Ramadhan dengan amalan terbaik. Sebab boleh jadi Allah SWT tak memberikan lagi kesempatan bertemu bulan yang dikabulkannya doa-doa.

“Mudah-mudahan Allah terima seluruh amal kita dan Allah ampuni dosa-dosa kita,” pungkasnya.[] Zainul Krian

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *