Pungutan Pajak Makin Banyak, UIY: Harusnya Negara Tak Bikin Susah Rakyat

 Pungutan Pajak Makin Banyak, UIY: Harusnya Negara Tak Bikin Susah Rakyat

MediaUmat Terhadap serangkaian kebijakan fiskal/perpajakan yang makin banyak, Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) menuturkan negara seharusnya tidak bikin susah rakyat tetapi berperan membahagiakan rakyat dengan segala kemudahannya.

Mustinya negara itu tidak bikin susah, (tetapi) negara itu bikin mudah, bikin bahagia rakyatnya,” ujarnya dalam Fokus: Negara Makin Buas, Semua Dipajakin, Ahad (3/8/2025) di kanal YouTube UIY Official.

Dengan kata lain, baik di tingkat kementerian, provinsi, kabupaten dan kota jangan ada lagi sistem ataupun pejabat publik yang tak pro kepentingan rakyat.

Menurutnya, terdapat satu kesalahan mendasar pada sumber utama pendapatan negara sebagaimana disebutkan yaitu pajak. Bukan sekadar kesalahan di dalam objek maupun besaran pajak, tetapi cara memandang relasi antara negara dan rakyatnya.

Bahkan, tambahnya, juga cara memandang keberadaan negara itu sendiri. “Sebenarnya negara ini berfungsi apa sih? Untuk apa sih kita punya negara?” lontarnya, seraya menyebut dan memastikan orang lain bakal bertanya hal serupa.

Tak ayal, meski tak mungkin meniadakan negara karena memang masyarakat perlu regulasi dan pihak berwenang untuk mengatur, muncul pernyataan ‘lebih baik tidak usah punya negara’ akibat dari berbagai kebijakan pemerintah yang justru makin membebani kehidupan rakyat.

“Tidak mungkin juga kita tidak punya negara, karena masyarakat ini perlu diatur, harus ada regulasi, harus ada yang punya kewenangan,” ulasnya santai.

Islam

Karenanya, ia pun memaparkan bahwa negeri ini sebenarnya membutuhkan solusi paripurna dalam hal jaminan pembiayaan kebutuhan pokok rakyat hingga penyelenggaraan negara.

Adalah Islam berikut konsep kehidupan bernegara telah terbukti mampu mengatur kehidupan bersama dengan baik hingga rentang lebih dari 1300 tahun.

Maksudnya, Islam dan kekuasaan adalah satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan. “Digambarkan dengan sangat bagus oleh Imam Ghazali di dalam kitab Al-Iqtishad fil I’tiqad, agama dan kekuasaan itu seperti saudara kembar. Agama itu pondasi dan kekuasaan itu penjaga,” ulasnya.

Bahkan, sebut UIY, fungsi negara juga telah dijelaskan oleh Imam al-Mawardi dalam kitab Al-Ahkam as-Sulthaniyyah, yaitu menjaga agama dan mengatur dunia dengan agama.

Dari sini, jelas UIY, tampak jelas Islam memberikan kewenangan kepada penguasa. Dan tentunya kewenangan dimaksud akan dimintai pertanggungjawaban baik di dunia terlebih di akhirat kelak.

Lantas terkait hal paling penting dari kewenangan dimaksud adalah mengatur kehidupan masyarakat di bidang politik yang berperan melahirkan keputusan, serta ekonomi untuk mengatur potensi seluruh sumber daya yang ada.

“Untuk apa? Untuk layanan, servis. Utamanya adalah pendidikan, kesehatan, ditambah lagi dengan keamanan, transportasi, infrastruktur, dsb.,” jelasnya kemudian.

Artinya, sebut UIY, jika negara sudah memiliki sumber daya ekonomi berikut menguasai sepenuhnya hasil dari pengelolaannya, bisa dipastikan tidak ada lagi istilah perpajakan sebagaimana kerap dipaksakan dalam sistem kapitalis saat ini.[] Zainul Krian

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *