Presiden AS akan Mengunjungi Arab Saudi, Qatar, dan UEA

 Presiden AS akan Mengunjungi Arab Saudi, Qatar, dan UEA

Gedung Putih mengumumkan, melalui juru bicaranya, Caroline Levitt, pada tanggal 23 April 2025, bahwa Presiden AS Trump akan mengunjungi Arab Saudi, Qatar, dan UEA antara tanggal 13 dan 16 Mei.

Trump menggambarkan hubungannya dengan Timur Tengah sebagai baik. Semua negara di kawasan memenuhi tuntutan keuangan dan politiknya tanpa ragu-ragu, bahkan dengan frekuensi yang semakin meningkat. Setelah menjabat, Trump mengatakan bahwa dia akan melakukan kunjungan luar negeri pertamanya ke Arab Saudi jika negara itu membayar 500 miliar dolar. Putra Mahkota dan penguasa de facto rezim Saudi, Mohammed bin Salman, menanggapi melalui panggilan telepon pada tanggal 23 Januari 2025, bahwa ia akan membayar Amerika Serikat 600 miliar dolar dalam investasi komersial selama empat tahun. Namun Trump begitu serakah, dan mengatakan bahwa ia akan menuntut angka penuh 1 triliun dolar.

UEA mengalahkan Arab Saudi, dengan mengumumkan pada tanggal 21 Maret 2025, melalui Wakil Penguasa Abu Dhabi dan Penasihat Keamanan Nasional UEA, Tahnoun bin Zayed Al Nahyan, setelah pertemuannya dengan Trump di Gedung Putih pada tanggal 18 Maret 2025, bahwa mereka akan membayar Amerika Serikat sebesar 1,4 triliun dolar dalam bentuk investasi selama periode 10 tahun.

Qatar belum mengumumkan jumlah investasi barunya di AS, dan mungkin akan mengumumkannya selama kunjungan Trump. Namun, pada 22 Januari 2025, Mohammed Al-Jardan, kepala investasi teknologi, media, dan komunikasi di Qatar Investment Authority, mengumumkan bahwa otoritas tersebut “mengelola aset senilai 510 miliar dolar dan merupakan salah satu investor terbesar di sektor teknologi di Amerika Serikat.” Menteri Ekonomi dan Perdagangan Qatar Ahmed bin Jassim Al Thani sebelumnya menyatakan bahwa ada lebih dari 650 perusahaan Amerika yang beroperasi di Qatar.

Semua tahu bahwa di Qatar ada pangkalan militer dan intelijen AS terbesar, yaitu Pangkalan Udara Al Udeid, tempat pesawat AS telah melancarkan serangan ke Afghanistan, Irak, dan Suriah selama 20 tahun terakhir, menewaskan ratusan ribu Muslim dan menghancurkan seluruh kota seperti Raqqa, Mosul, dan Ramadi. Qatar memainkan peran sebagai bapak baptis dalam masalah Gaza atas nama Amerika dan entitas Yahudi.

Pangkalan militer Amerika tersebar di seluruh Timur Tengah, dari Turki hingga Suriah, Irak, Yordania, Mesir, dan negara-negara Teluk. Para penguasanya telah tunduk pada perintah Amerika. Mereka berperang dengan orang-orang mukhlis yang berjuang membebaskan kawasan dari kolonialisme Amerika dan Barat dalam semua bentuknya, militer, ekonomi, politik, dan intelektual, serta berjuang mendirikan Khilafah, membangkitkan umat Islam dan menyatukannya (hizb-ut-tahrir.net, 24/4/2025).

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *