PKAD: Standar Halal-Haram Harus Jadi Acuan Program MBG

MediaUmat – Terkait terungkapnya ompreng Makan Bergizi Gratis (MBG) mengandung minyak babi, Analis Politik-Media dari Pusat Kajian dan Analisa Data (PKAD) Hanif Kristianto menyatakan pemerintah seharusnya menjadikan standar halal-haram sebagai tolok ukur utama dalam program MBG.
“Kalau mereka itu ingin melindungi umat Islam ya, baik itu secara akidah maupun syariah, maka hal yang paling penting adalah menjadikan akidah Islam dan juga syariah itu sebenarnya sebagai standar gitu ya. Artinya standarnya itu halal dan haram gitu ya,” ujarnya dalam Kabar Petang: MBG Diguncang Isu Babi, Senin (22/9/2025) di kanal YouTube Khilafah News.
Hanif menyoroti rantai impor produk MBG yang kompleks. “Program MBG ini kan melibatkan produk impor ya dengan standar industri yang berbeda. Nah, kalau kita omprengnya nyetaknya di Cina ya kita tahu negara mereka bukan negara Muslim atau negara yang standarnya adalah halal dan haram,” jelasnya.
Ia mengingatkan bahwa beberapa pabrikan luar negeri masih menggunakan lubrikan (pelumas) berbahan hewani, termasuk minyak babi, dalam proses produksi. “Fakta bahwa isu ini bisa muncul menunjukkan lemahnya filterisasi rantai pasok. Seharusnya sejak awal itu memastikan ya sertifikasi halal ya, apalagi ini program resmi ya,” tegasnya.
Menurut Hanif, isu halal-haram bukan sekadar persoalan agama, melainkan juga menyangkut kepercayaan publik. “Sekali publik merasa dikhianati ya, kepercayaan pada program pemerintah ini bisa runtuh kan begitu ya,” tandasnya.[] Muhar
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat