PKAD: Rezim Ekspansi Bangun Kerajaan di Dalam Negara

Mediaumat.info – Dijadikannya kerabat Jokowi dan timses Prabowo sebagai komisaris BUMN dinilai Analis Senior Pusat Kajian dan Analisis Data (PKAD) Hanif Kristianto sebagai wujud dari ekspansi membangun sebuah kerajaan di dalam negara demokrasi.
“Ini ekspansi membangun sebuah kerajaan di dalam negara (demokrasi) ini,” ungkapnya dalam Kabar Petang Kerabat Jokowi Hingga Timses Prabowo Jadi Komisaris BUMN, Ekspansi Politik Dinasti Jokowi? di kanal YouTube Khilafah News, Senin (24/6/2024).
Selain itu, jelas Hanif, rekrutmen komisaris dengan hanya melihat warna dan kepentingan politik tertentu semacam ini setidaknya berpotensi menimbulkan tiga dampak negatif.
Pertama, komisaris yang dipilih tidak jelas tupoksinya. “Itu hanya nitip nama, mereka menjadi komisaris tupoksinya jelas enggak atau jangan-jangan itu hanya sebagai sebuah posisi jabatan tanpa memiliki sebuah peranan yang strategis. Misalnya, untuk memutuskan dan sebagainya atau memang hanya dipakai untuk tadi mengerem suara-suara yang kritis,” jelasnya.
Kedua kapabilitas komisaris yang dipilih diragukan. “Apakah benar bisa menakhodai sebuah BUMN? Yang BUMN itu memang dicermati juga bisa jadi kan sudah tersistem autopilot begitu,” ujarnya.
Hanif menunjukkan, misalnya, karyawan-karyawan BUMN sudah bekerja, meskipun enggak dilihat komisarisnya, enggak dilihat direksinya, atau direkturnya, karena sudah punya sistemisasi.
“Namun sayangnya kadang-kadang kita juga melihat BUMN ada yang merugi kayak dulu Pertamina sampai merugi begitu. Ini tanda tanya besar, rakyat tidak pernah ngutang untuk membeli BBM tapi kenapa merugi atau memang sengaja dibuat rugi. Ini kondisi yang sangat kritis kalau melihat pengelolaan tata kelola BUMN ada di negeri ini,” ujarnya.
Ketiga, komisaris yang dipilih tidak bekerja untuk rakyat. Mereka ini sebetulnya tidak bekerja untuk rakyat tapi ujung-ujungnya dia ingin mendapatkan sebuah jabatan. “Nanti kalau enggak enggak dikasih jabatan dia berkoar-koar balik menyerang lagi yang dulu didukungnya ini, kan yang sering terjadi,” pungkasnya. [] Muhammad Nur
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat