Mediaumat.id – Tindakan represif pemerintah kepada mahasiswa dan sejumlah masyarakat sipil dalam membatasi kegiatan menjelang perhelatan G20 dinilai ada aspirasi yang dibungkam.
“Tindakan reprensif itu menggambarkan bahwa ada aspirasi yang dibungkam. Aspirasi daya kritis masyarakat yang sedang dibungkam,” ujar Analis Senior Pusat Kajian dan Analisis Data (PKAD) Fajar Kurniawan kepada mediaumat.id, Ahad (27/11/2022).
Menurut Fajar, pemerintah Indonesia tidak menunjukan apa yang sebenarnya terjadi di negeri ini. Padahal sebenarnya para mahasiswa tersebut meresahkan terjadinya kesenjangan yang semakin tinggi antara kaya dan miskin. Kemudian terjadi eksploitasi dari negara-negara maju kepada negara-negara yang kaya akan sumber daya alam termasuk Indonesia
Fajar mengatakan, dari berbagai rangkaian acara hingga deklarasi Bali, jelas terlihat bahwa G20 ini menjadi pendukung dan memperkuat kaum kapitalis global. Keterlibatan sejumlah lembaga-lembaga internasional seperti Bank Dunia, IMF, ADB dan yang lainnya telah mengonfirmasi memang ada lobi-lobi politik tingkat tinggi yang tujuannya melestarikan imperialisme mereka di negara-negara berkembang.
“Apa yanag saya lihat teman-teman mahasiswa dan koalisi masyarakat sipil itu kan semacam alat sistem. Sistem peringatan dini bahwa kita sebagai negara yang kaya sumber daya alam harusnya bisa menggunakan itu untuk kemakmuran rakyat,” pungkas Fajar.[] Agung Sumartono