MediaUmat – Pengamat Hubungan Internasional dari Geopolitical Institute Hasbi Aswar, Ph.D. menilai pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum PBB menyakitkan hati umat Islam.
“Menurut saya, ini sangat menyakitkan hati kita ya dengan bahasa-bahasa, Israel punya hak untuk hidup dan macam-macam,” kritiknya di dalam Kabar Petang: Beramai-ramai Akui Palestina di Sidang Umum PBB, Rabu (24/9/2025) di kanal YouTube Khilafah News.
Itu berarti, jelas Hasbi, mengakui eksistensi penjajah. “Karena yang selama ini menjajah Palestina adalah Israel,” ujarnya.
Harus dibedakan, kata Hasbi, antara Israel punya hak untuk hidup dan kaum Yahudi punya hak untuk hidup.
“Kalau kaum Yahudi punya hak untuk hidup, saya setuju. Tapi kalau Israel punya hak untuk hidup, ya itu negara penjajah itu Israel. Itu sama saja dengan mengatakan bahwa pada saat kita dijajah Belanda, ya Indonesia punya hak untuk merdeka tapi pemerintahan Hindia Belanda juga punya hak untuk hidup. Apa itu pemerintahan Hindia Belanda? Ya, pemerintahan penjajah negara kita gitu,” ulasnya.
Nah, ungkap Hasbi, hal ini adalah dua hal yang kontradiktif dan sangat disayangkan lahir dari pernyataan pemimpin negara Indonesia.
Lebih lanjut, jelas Hasbi, hal ini bertentangan dalam konstitusi Indonesia karena menentang penjajahan di atas dunia.
“Berarti kalau kita konsisten dengan menentang penjajahan di atas dunia, harusnya satu negara yaitu Palestina dan Israel harus dihapuskan dari peta dunia,” ujarnya.
Menurut Hasbi, sikap Indonesia itu sama seperti sikap Inggris dan Prancis.
“Kalau Indonesia kecenderungannya tentunya pasti ingin dianggap pro-Palestina tapi di sisi yang lain mengirimkan sinyal kepada negara-negara pro-Israel bahwa kita adalah negara yang tidak anti-Israel gitu. Ingin ngirim sinyal ke Trump bahwa kami siap untuk normalisasi dengan Israel,” bebernya.
Walaupun, Hasbi menyayangkan, kenapa harus ada kata-kata ‘Kalau Israel mengakui Palestina, kita juga akan mengakui Israel’ padahal dari kemarin sudah dikritik, kenapa kok Indonesia tidak berani menyatakan bahwa ada genosida di Palestina.
Itu berarti, tegas Hasbi, Indonesia masih setengah hati mendukung Palestina secara politik.
“Jangan sampai gara-gara penyataan Prabowo, dunia Islam itu menganggap Indonesia tidak tegas terhadap Israel secara politik,” kritiknya.
Terakhir, ia berpesan kepada penulis naskah pidato untuk paham sejarah, paham konteks, paham masalah, dan paham konstitusi Indonesia, agar lebih jelas keberpihakannya. Sebab pernyataan ini mewakili rakyat Indonesia.
“Kalau Israel mengakui Palestina, kita juga akan mengakui Israel. Karena Israel juga punya hak untuk hidup. Jadi, kita harus menjaga hak-hak mereka. Itu kan bahasa-bahasa presiden,” ujar Hasbi mengutip pidato Prabowo.[] Novita Ratnasari
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat