Pidato “Solusi Dua Negara” Prabowo Dinilai sebagai Pengkhianatan

MediaUmat – Pidato Presiden RI Prabowo Subianto dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (KTT PBB) yang menegaskan komitmennya terhadap solusi dua negara dalam masalah Palestina dinilai Penulis Buku Revolusi Tanpa Setetes Darah HM Ali Moeslim sebagai pengkhianatan.
“Solusi dua negara hakikatnya adalah pengkhianatan,” tuturnya kepada media-umat.com, Kamis (25/9/2025).
Ia pun menyebut beberapa poin terkait itu. Pertama, pengakuan terhadap penjajah Yahudi. Meskipun dikatakan solusi ini mensyaratkan kemerdekaan Palestina, pada hakikatnya ini adalah bentuk legitimasi terhadap keberadaan negara penjajah Yahudi.
Kedua, pengkhianatan terhadap perjuangan rakyat Palestina. Perjuangan rakyat Palestina khususnya Gaza dari pengeboman melalui udara, darat dengan tank Mercava dan berondongan peluru senjata laras panjang para sniper tentara IDF.
Padahal, jelas Ali, Gaza/Palestina sesungguhnya bukanlah hanya mempertahankan diri dari penjajahan entitas Yahudi yang jumlahnya sekitar 9 juta orang dengan sekitar 600 ribu pasukan inti. Namun juga negara-negara Barat seperti Inggris yang membidani kelahirannya, Amerika Serikat dan sekutu Eropanya yang menjaga sebagai harga mati.
“Intinya, melawan kekuatan politik global yang juga siap mengerahkan militer mereka,” ungkapnya.
Ketiga, pengkhianatan terhadap Allah SWT, Rasulullah SAW dan umat Islam. Solusi dua negara yang digaungkan juga oleh para pemimpin negeri-negeri Muslim hari ini, mencerminkan satu fakta pahit: mereka bukan bagian dari solusi, tetapi bagian dari masalah itu sendiri.
“Mereka adalah agen-agennya solusi palsu. Mereka adalah pelindung status quo penjajahan. Mereka adalah penghalang pembebasan sejati Palestina,” tegasnya kemudian mengutip Al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 190-191, yang artinya:
“Perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian dan janganlah kalian melampaui batas. Sungguh Allah tidak menyukai kaum yang melampaui batas. Usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian.”
“Apakah ayat ini tidak cukup jelas? Penjajah harus diperangi. Mereka harus diusir. Bukan diakui, bukan diberi negara bahkan dilegalkan. Maka dari itu, dukungan terhadap solusi dua negara yang melegalkan keberadaan penjajah Yahudi di atas tanah suci umat Islam adalah bentuk penghinaan terhadap hukum Allah SWT dan umat Islam,” tandasnya.
Ia mengatakan, solusi sejati adalah mengirimkan pasukan militer untuk mengusir penjajah Yahudi dari seluruh tanah Palestina. “Dan menegakkan kembali institusi tertinggi pelindung umat yakni khilafah Islam yang akan menjaga dan mengerahkan tentara tidak saja ke Palestina, namun negeri-negeri lain yang dijajah,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat