Picu Muslim Anti Kadyrov Bela Ukraina, Bencana Bagi Muslim sebagai Satu Kesatuan

Mediaumat.id – Pengamat Politik Islam dan Militer Dr. Riyan, M.Ag menilai tindakan Ramzan Kadyrov yang mendukung Rusia kemudian memicu faksi Muslim di Chechnya yang tidak pro Kadyrov untuk membela Ukraina menjadi bencana bagi Muslim sebagai satu kesatuan.
“Sesungguhnya ini adalah bencana bagi Muslim sebagai satu kesatuan. Karena Muslim terpecah-belah hanya untuk membela kepentingan orang-orang kafir,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Selasa (1/3/2022).
Menurutnya, operasi militer khusus Rusia lebih dari cukup dilakukan Rusia sendiri tanpa bantuan yang lain. Karena itu, retorika pimpinan Checnya Kadyrov yang mendukung Rusia yang kafir merupakan hal yang tidak dibenarkan. “Dia dipilih untuk melayani kaum Muslim bukan melayani Rusia,” ungkapnya.
Ia mengatakan, bahwa motif dari operasi militer khusus Rusia tersebut dilandaskan pada tiga hal. Pertama, tuntutan Rusia ke Amerika dan Eropa untuk mengakui Krimea di Ukraina yang dicaploknya pada 2014 sebagai bagian dari Rusia.
Kedua, tuntutan agar dua wilayah Ukraina di Donbass, Donetsk dan Luhanks, diakui sebagai bagian dari Rusia.
Ketiga, menolak rencana bergabungnya Ukraina ke NATO dan Uni Eropa.
Karena itu, seharusnya Muslim Chechnya memperkuat solidaritas internal kekuatan Muslim dan tidak terjebak pada kepentingan kedua belah pihak yang berkonflik. “Kepentingan Rusia di Ukraina pada hakikatnya hanyalah permainan politik kepentingan (interest political game) di kawasan regional,” jelasnya.
Namun, lebih dari itu, menurut Riyan, konflik Rusia-Ukraina, cerminan kepentingan pertarungan Amerika dan Uni Eropa di satu sisi, dan Rusia di sisi lain. “Tidak ada urusannya dengan kepentingan Islam di kawasan ini secara langsung,” pungkasnya.[] Ade Sunandar