MediaUmat.info – Bocornya pernyataan Perdana Menteri Zionis Yahudi Benjamin Netanyahu saat bertemu dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Entitas Penjajah Yahudi atau Knesset ke publik, yang mengatakan ‘serangan Zionis di Jalur Gaza ditujukan untuk mengusir warga Palestina’, dinilai Pengamat Politik Internasional Budi Mulyana tak lepas dari rencana besar Amerika Serikat (AS) untuk menguasai kawasan Timur Tengah sepenuhnya.
“Tentunya apa yang disampaikan oleh Netanyahu tidak terlepas dari rencana besar Amerika Serikat untuk menguasai kawasan Timur Tengah sepenuhnya serta menjaga kepentingan-kepentingannya di sana,” ujarnya kepada media-umat.info, Sabtu (17/5/2025).
Dalam bocoran tersebut, jelas Budi, Netanyahu menyatakan secara terbuka bahwa serangan ke Jalur Gaza bertujuan untuk mendorong warga Palestina keluar dari wilayah tersebut. Netanyahu juga menyatakan tujuan utama dari serangan ke Gaza adalah menghancurkan infrastruktur pemukiman warga Palestina. Sehingga warga Palestina tidak punya tempat untuk kembali, memilih meninggalkan wilayah itu secara sukarela. Dan tantangan berikutnya adalah mencari negara-negara yang bersedia menerima warga Palestina tersebut. Dan mengklaim bahwa Amerika Serikat tertarik untuk mengambil alih pengelolaan Gaza.
Menurut Budi, persoalan eksistensi entitas Yahudi menjadi salah satu kepentingan AS di kawasan. Tinggal masalah cara. Karena Amerika Serikat juga harus memikirkan bagaimana respons dari sekutu-sekutunya di dunia Islam, bila langkah yang dilakukan institusi Yahudi dianggap terlalu melampaui batas.
Budi mengingatkan, terkait dengan Palestina ini, para penguasa Muslim harus menegaskan bahwa ini adalah milik umat Islam. Tidak hanya Gaza, tapi keseluruhan wilayah Palestina termasuk yang kini diduduki entitas penjajah Zionis Yahudi. Sehingga tidak boleh ada langkah kompromi untuk menerima entitas Yahudi di sana.
Namun, kata Budi, yang dihadapi tidak hanya entitas Yahudi belaka. Ada antek penguasa Muslim yang justru berada di barisan mereka. Belum lagi adidaya Amerika dan sekutunya yang terus berusaha menguasai setiap jengkal negeri Muslim demi kepentingan mereka.
“Di sinilah relevansi bahwa umat Islam harus memiliki kekuatan yang mandiri, lepas dari pengaruh asing. Sehingga dengannya dapat betul-betul membela Palestina secara nyata. Bukan sekadar retorika atau justru malah jadi perpanjangan kepentingan Barat,” pungkas Budi.[] Agung Sumartono
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat