Mediaumat.news – Menghangatnya berita terkait blok emas Wabu di Papua, dinilai Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto (UIY) akibat peristiwa aneh yang melatarbelakanginya.
“Jadi blok Wabu ini menjadi berita karena ada peristiwa itu, peristiwa yang aneh,” ujarnya dalam acara Spesial Interview Rayah TV: Di Balik Konflik Tambang Emas Wabu Papua, Ahad (3/10/2021) di kanal YouTube UIY Official.
UIY mengatakan, makin aneh suatu peristiwa, maka semakin menjadi berita. Ia meminjam istilah wartawan, bahwa peristiwa yang buruk adalah berita yang baik. Sehingga menghangatnya berita terkait blok Wabu ini juga akibat dari peristiwa yang aneh.
UIY membeberkan, blok Wabu memiliki kandungan emas sebesar 2,5 gram/1 ton batuan, yaitu dalam setiap 1 ton batuan mengandung 2,5 gram emas. Angka ini lebih besar dari kandungan emas blok Grasberg yang hanya 1 gram/1 ton batuan. Padahal hanya dengan blok Grasberg yang selama ini dikuasainya, PT. Freeport sudah mendapatkan kekayaan yang sangat luar biasa.
Menurut UIY, total cadangan emas di blok Wabu yang diumumkan sebesar 200 triliun itu baru eksplorasi awal. Eksplorasi awal adalah hasil dari penelitian dengan mengambil sampel-sampel kemudian ditetapkan nilai kandungan emasnya. Padahal dalam dunia pertambangan, hasil eksplorasi awal biasanya tidak selalu sama dengan hasil eksploitasi sesungguhnya, bisa jadi nilai kandungan emasnya lebih besar dari yang diketahui sekarang.
Selain itu, posisi emas blok Wabu, kata UIY, juga sama dengan di blok Grasberg yaitu berada di atas permukaan tanah (open pit mining), jadi relatif tidak memerlukan teknologi tinggi. Sebab teknologi tinggi diperlukan untuk penambangan yang sangat dalam di bawah tanah. Dan di blok Wabu ini emasnya ibarat tinggal mengambil saja.
UIY memandang, emas di blok Wabu ini memang dari awal sudah diketahui oleh PT. Freeport, sebab blok Wabu adalah pecahan dari blok yang selama ini dikuasai oleh PT. Freeport. Tapi saat ini sudah dilepas dan diserahkan kepada pemerintah. Maka seharusnya pemerintah dengan segala kewenangan dan sumber dayanya tidak perlu berpikir lama dan bertele-tele langsung saja dieksploitasi sendiri tambang tersebut. Karena emas di blok Wabu ini sudah pasti ada dan bukan masih dalam proses eksplorasi tapi sudah bisa proses eksploitasi.
Tapi anehnya, kata UIY, emas yang tinggal diambil saja itu ternyata masih juga tidak dikerjakan dan pemerintah masih bertele-tele saja. Akhirnya publik pun tahu bahwa ternyata ada usaha dari pihak swasta yang masuk untuk mengelola blok Wabu ini. Pihak swasta tersebut di antaranya PT. Madinah Qurrata’ain, PT. Toba Sejahtra dan lain sebagainya. Dan setelah ditelisik lebih lanjut, akhirnya publik juga tahu ternyata dalam perusahaan tersebut muncul nama jenderal- jenderal yang sebagian sudah purnawirawan dan sebagian masih aktif. Bahkan ada yang masih menjabat di berbagai posisi. Sehingga publik bertanya-tanya, “Ini ada apa?”
“Inilah yang kemudian menjadi berita, andai itu dibawa pulang langsung dikerjain oleh Aneka Tambang, langsung dikeruk, mungkin tidak jadi berita. Tapi memang ya bukan Indonesia kalau enggak ada aneh-anehnya begitu,” pungkasnya.[] Agung Sumartono