Freedom Flotilla Coalition menuduh entitas Yahudi menculik 12 aktivis sipil yang berada di Kapal Madeleine setelah mencegahnya mencapai Gaza. Kementerian Luar Negeri entitas Yahudi mengatakan angkatan laut mengarahkan kapal itu untuk mengubah arah ketika mendekati wilayah terlarang, dan sekitar satu jam kemudian, dikatakan bahwa kapal itu ditarik menuju pantai entitas Yahudi. Kapal Madeleine berlayar dari wilayah Sicilia, Italia pada Ahad, 8 Juni 2025, lalu, menuju Gaza untuk mengirimkan bantuan dan mematahkan blokade entitas Yahudi selama bertahun-tahun di Jalur Gaza.
Kapal Madeleine membawa aktivis dan perbekalan, yang sedang dalam perjalanan untuk menerobos blokade entitas Yahudi di Jalur Gaza. Kapal yang mengibarkan bendera Inggris ini dioperasikan oleh Freedom Flotilla Coalition yang pro-Palestina. Anggota Parlemen Eropa asal Prancis, Rima Hassan, yang berada di kapal, mengunggah video di akun Instagram-nya dengan judul, “Mereka sudah di sini”. Ia tampaknya merujuk pada kedatangan pasukan entitas Yahudi.
Mengenai tanggapan dari Kementerian Luar Negeri entitas Yahudi, yang menulis di media sosialnya: “Para penumpang diharapkan kembali ke negara asal mereka.” Ia menambahkan, “Jumlah bantuan kecil di atas kapal pesiar, yang tidak dikonsumsi oleh para selebriti, akan diangkut ke Gaza melalui saluran kemanusiaan yang sebenarnya.”
Apa yang dapat kita pahami dari hal ini? Tanggapan melalui media sosial menunjukkan kekuatan perang media dan ketakutannya, sehingga dilakukan upaya untuk menenangkan keadaan dengan mengatakan, “Para penumpang diharapkan kembali ke negara asal mereka.” Pernyataan tentang “jumlah bantuan kecil”, dimaksudkan untuk mengurangi signifikansi tindakan tersebut di mata publik media, yang menyiratkan bahwa tindakan tersebut tidak membantu dalam mengakhiri pengepungan di Gaza. Sedang pernyataan “yang tidak dikonsumsi oleh para selebriti”, maka penyebutan para aktivis sebagai selebriti yang sedang mencari ketenaran, adalah untuk meragukan niat mereka yang mendukung rakyat yang diblokade oleh perang, kelaparan, dan pencegahan akses bantuan. Lalu, apa yang akan terjadi dengan bantuan ini? “Yang akan diangkut ke Gaza melalui saluran kemanusiaan yang sebenarnya”, maka arti dari pernyataan ini adalah bahwa mereka hanya akan mengizinkan bantuan masuk ke Gaza melalui saluran mereka sendiri, dengan persetujuan mereka, dan dengan cara yang mereka anggap tepat.
Laporan itu juga menyatakan bahwa Menteri Pertahanan Yisrael Katz mengatakan bahwa dia telah menginstruksikan tentaranya untuk mencegah kapal Freedom Flotilla Coalition, Madeleine, mencapai pantai Gaza. Dia memerintahkan agar para aktivis itu diperlihatkan video tentang apa yang disebutnya sebagai “pembantaian” pada 7 Oktober 2023, saat mereka tiba di entitas tersebut. Hal ini menegaskan perang media yang sengit yang dilancarkan oleh pasukan entitas Yahudi.
Berita ini menekankan pentingnya solidaritas antar masyarakat, tidak peduli seberapa jauh jarak dan negara dipisahkan, serta tidak peduli seberapa keras pemerintah berusaha mengisolasi rakyatnya dari realitas kebijakan mereka yang sebenarnya, kepalsuan dan kebohongan mereka telah terungkap oleh genosida ini terhadap rakyat yang tidak berdaya yang telah diblokade selama bertahun-tahun. Hal ini juga menunjukkan bahwa demokrasi dan kebebasan berpendapat, berekspresi, dan berkeyakinan yang diklaim oleh pemerintah mereka hanyalah tipuan belaka terhadap masyarakat. Sungguh masyarakat telah mulai menyadari fakta bahwa Anda diizinkan untuk menjalankan kebebasan Anda, dengan syarat jauh dari politik, bahwa kebebasan berpendapat dan berekspresi bergantung pada tidak melewati batas merah, yakni jika tidak mengkritik politisi dan keputusan pemerintah yang lalim terhadap rakyat.
Pemerintah yang mereka banggakan, benar-benar tumbang setelah terungkap betapa besarnya penipuan yang telah dilakukan pemerintah mereka terhadap masyarakat selama bertahun-tahun. Perasaan masyarakat tergerak, suara mereka meninggi, dan mereka merasa malu dan dipermalukan oleh pemerintahan.
Selanjutnya: Ini adalah seruan kepada masyarakat Arab: Kapan kalian akan bergerak untuk menumbangkan takhta-takhta ini? Kapan kalian akan menuntut agar pasukan-pasukan ini, yang merupakan putra-putra kalian, mengambil tindakan segera dan mendesak untuk menghancurkan takhta-takhta ini, serta bergerak segera dan tanpa penundaan untuk menolong Gaza? Apakah kalian masih menunggu perintah?! Padahal Allah SWT telah berfirman:
﴿وَمَا لَكُمْ لَا تُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللهِ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْ هَٰذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُهَا وَاجْعَل لَّنَا مِن لَّدُنكَ وَلِيّاً وَاجْعَل لَّنَا مِن لَّدُنكَ نَصِيراً﴾
“Mengapa kamu tidak berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah dari (kalangan) laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang berdoa, ‘Wahai Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Makkah) yang penduduknya zalim. Berilah kami pelindung dari sisi-Mu dan berilah kami penolong dari sisi-Mu’.” (TQS. An-Nisā’ [4] : 75).
Dalam At-Tafsīr Al-Kabīr karya Al-Razi: “Firman-Nya: ‘Mengapa kamu tidak berperang?’ menunjukkan bahwa jihad adalah kewajiban, maknanya adalah bahwa kamu tidak memiliki alasan untuk meninggalkan peperangan, sementara kondisi kaum Muslim yang lemah, baik laki-laki, perempuan, maupun anak-anak benar-benar sudah sampai pada taraf yang sangat lemah, maka ini merupakan dorongan yang kuat untuk berperang. Adapun penjelasan mengenai alasan (‘illat) mengapa berperang menjadi suatu kewajiban adalah apa yang menjadi tujuan peperangan, yaitu membebaskan orang-orang beriman dari tangan orang-orang kafir, karena jihad ini ibarat membebaskan seorang tawanan.”
Apa selanjutnya? Dengan bencana kelaparan ini dan pemblokiran yang dilakukan oleh para penguasa negara-negara di sekitar Gaza, terutama Mesir dan Yordania, apa alasan yang akan Anda katakan kepada Allah besok?! Selamatkan diri kalian dari api neraka, wahai tentara kaum Muslim, dan berpihaklah kepada umat kalian yang telah lama mereka menunggunya sebelum terlambat. Sebagai penutup, saya ingatkan kalian pada firman Allah SWT:
﴿إِلَّا تَنفِرُوا يُعَذِّبْكُمْ عَذَاباً أَلِيماً وَيَسْتَبْدِلْ قَوْماً غَيْرَكُمْ وَلَا تَضُرُّوهُ شَيْئاً وَاللهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ﴾
“Jika kamu tidak berangkat (untuk berperang), niscaya Allah akan menghukum kamu dengan azab yang pedih serta menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan merugikan-Nya sedikit pun. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (TQS. At-Taubah [9] : 39). [] Mona Samih (Ummu Maryam)
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 12/6/2025.
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat