Perang Amerika dan Entitas Yahudi terhadap Iran, serta Diamnya Para Penguasa dan Kepatuhan Pemimpin Tertinggi Iran!

 Perang Amerika dan Entitas Yahudi terhadap Iran, serta Diamnya Para Penguasa dan Kepatuhan Pemimpin Tertinggi Iran!

Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan penuh antara entitas Yahudi dan Iran mengenai gencatan senjata yang menyeluruh. Melalui platformnya, Truth Social, Trump mengatakan: “Kami ucapkan selamat kepada semuanya, bahwa telah tercapai kesepakatan penuh antara (Israel) dan Iran mengenai gencatan senjata penuh dan menyeluruh, sehingga mencegah perang yang akan berlangsung selama bertahun-tahun.” Trump memuji kedua belah pihak dan memberi selamat atas ketangguhan, keberanian, dan kecerdasan mereka dalam mengakhiri perang. Trump mengakhiri pesannya dengan doa, “Semoga Tuhan melindungi (Israel) dan Iran. Kita telah menghentikan perang yang dapat menghancurkan kawasan.”

Dalam konteks ini, Reuters mengutip seorang pejabat yang memiliki informasi terkait yang mengatakan bahwa Perdana Menteri Qatar Syeikh Muhammad bin Abdulrahman al-Tsani memperoleh persetujuan Teheran atas usulan AS untuk gencatan senjata dengan entitas Yahudi tersebut melalui panggilan telepon dengan pejabat Iran setelah serangan Iran terhadap Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar. Reuters juga mengutip seorang pejabat senior Iran yang mengatakan, “Teheran menyetujui gencatan senjata dengan Tel Aviv melalui mediasi Qatar dan usulan AS.”

**** **** ****

Arena politik mempertontonkan pemandangan menyedihkan yang tercermin dalam deklarasi perang oleh Amerika dan entitas Yahudi terhadap Iran. Perang ini ditandai dengan pembunuhan, penghancuran, dan pelanggaran mencolok terhadap semua norma dan hukum internasional. Setelah misi mereka selesai, mereka mendeklarasikan gencatan senjata sepihak, dan Iran menerima deklarasi ini, sambil menelan pahitnya kekalahan tanpa keberatan atau menundanya.

Pemandangan politik yang begitu jelas terlihat ini, tidak memerlukan penjelasan lebih lanjut untuk menggambarkan kegetirannya. Amerika telah memantapkan dirinya sebagai raja dunia, khususnya dunia Islam, dan telah memutuskan untuk menatanya kembali demi menjamin kepentingannya dan keamanan entitas Yahudi. Amerika telah memberi entitas Yahudi kebebasan untuk menyingkirkan hambatan apa pun, meskipun hambatan itu kecil dan tidak mengancam rencana Amerika di kawasan. Meskipun Iran dan proksi-proksinya di kawasan tidak menjadi halangan bagi proyek Amerika, namun demi menampilkan wajah baru yang diinginkan Amerika untuk kawasan, maka Amerika mengharuskan terjadinya perubahan wajah-wajah lama, sekalipun wajah-wajah lama tersebut tunduk dan patuh kepadanya. Oleh karena itu, sebagian besar pemimpin militer konservatif atau “agresif” rezim Iran disingkirkan, bersama dengan banyak fisikawan nuklir. Selain itu, tiga reaktor nuklir negara itu dan banyak lokasi militer dan ekonomi strategis, termasuk fasilitas minyak negara itu, dihancurkan.

Agresi Amerika dan sekutunya, entitas Yahudi, di kawasan itu tidaklah mengejutkan. Mereka haus akan darah kaum Muslim, dan belum pernah merasa cukup, bahkan tidak akan pernah merasa cukup. Namun, yang memalukan adalah tanggapan para penguasa Iran dan para penguasa Muslim di kawasan. Para penguasa Iran yang dipimpin oleh Khamenei mematuhi perintah presiden Amerika yang telah menghancurkan negara mereka, membuat para wanita mereka menjadi janda, dan membuat anak-anak mereka menjadi yatim piatu. Mereka segera menerima gencatan senjata, seolah-olah negara mereka yang telah memulai perang dan menyerang Amerika serta entitas Yahudi, bukan sebaliknya! Ini menunjukkan bahwa puluhan pemimpin militer Iran yang dibunuh oleh entitas Yahudi telah dihinakan oleh Khamenei, sebagaimana ia menghinakan Qassem Soleimani dan para pemimpin partainya di Lebanon. Ia juga menghinakan lebih dari tujuh puluh ribu syahid di Palestina, yang untuknya ia membentuk korps yang secara keliru disebutnya sebagai  “Pasukan al-Quds”, korps yang tidak pernah melepaskan satu tembakan pun ke arah Yerusalem!

Yang sama memalukannya adalah sikap negara-negara di kawasan dan militer mereka, yang telah melarang pesawat sipil terbang di atas wilayah udara mereka, sementara membiarkan wilayah tersebut terbuka terhadap pesawat milik entitas Yahudi dan Amerika, yang mengebom dan membunuh, lalu kembali dengan selamat dan terlindungi. Mereka menyaksikan kejahatan ini terjadi di negara tetangga seolah-olah kejahatan itu tidak berarti apa-apa bagi mereka, ini menjadi sebuah indikasi yang jelas bahwa mereka tidak kalah berbahaya dan licik daripada para penguasa Iran. Mereka tengah menunggu giliran untuk dibantai. Semoga Allah membinasakan para penguasa yang merugikan ini, yang telah mengikat tentara dan mencegah mereka untuk menolong saudara-saudara mereka di Iran dan Palestina, mereka sedang menunggu roda pemerintahan berbalik menyerang negara-negara Muslim lainnya, dari Pakistan, Turki dan semua negeri kaum Muslim lainnya.

Umat Islam dan tentaranya wajib mengambil tindakan sebelum terlambat. Umat Islam harus menyingkirkan para penguasa boneka yang memerintah negeri kita sehingga memungkinkan para penjajah kafir mengendalikan sumber daya kita serta mencuri kekuatan nuklir, militer, dan ekonomi kita. Segala daya upaya yang sungguh-sungguh harus diarahkan untuk menggulingkan para ruwaibidhah ini dan berjuang secara serius bersama Hizbut Tahrir, yaitu partai politik yang mampu memerintah berdasarkan apa yang telah diwahyukan Allah, serta mampu memimpin umat dan tentaranya dalam peperangan yang penuh kemenangan dan pemberdayaan, seperti perang Badr al-Kubra, Hattin, dan Ain Jalut. Jika usaha mereka yang ikhlas di antara umat dan para perwira yang setia di kalangan tentara tidak bersatu dan tidak mendukung Hizbut Tahrir dalam perjuangan menegakkan Khilafah ‘ala minhājin nubuwah, maka masa depan di bawah Amerika akan lebih buruk dari masa negeri-negeri Islam di bawah Hulagu yang terkutuk.

﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ﴾

Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan Rasul (Nabi Muhammad) apabila dia menyerumu pada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu! Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dengan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.” (TQS. Al-Anfāl [8] : 24). [] Bilal Al-Muhajir – Pakistan

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 26/6/2025.

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *