Perbudakan peradaban Barat terhadap orang-orang tertindas yang tidak memiliki kendali atas urusan mereka sendiri dan yang hidup dalam parit kebutuhan telah mengubah mereka menjadi mesin yang melahap manusia, menukar darah mereka dengan minyak dan martabat mereka dengan saham!
Bisakah sebuah peradaban yang didirikan atas dasar penaklukan dan perbudakan manusia bertahan? Sejarah telah mengajarkan kita bahwa tirani hanya memiliki jeda, dan kepalsuan, betapa pun indahnya, membawa benih-benih kehancurannya sendiri.
Sebagaimana peradaban-peradaban sebelumnya runtuh, peradaban jahat ini akan runtuh, dan dari puing-puingnya akan muncul manusia baru, yang nilainya tidak akan diukur dari apa yang ada di sakunya, melainkan dari nikmat dan martabat yang telah dianugerahkan Allah kepadanya. Panji-panji martabat akan dikibarkan di atas reruntuhan pasar gelap mereka, dan sistem Islam akan menang, menyelamatkan umat manusia yang menderita akibat tirani kapitalisme yang kotor dan menyebarkan keadilan serta kebaikan di seluruh dunia.
Sistem ini, yang menjadikan zakat sebagai hak yang harus diambil, bukan bantuan yang harus diberikan, menjadikan riba sebagai kejahatan, dan keadilan sebagai landasan. Insya Allah, sistem ini akan kembali dengan pendekatannya untuk menegakkan keadilan, menyelamatkan yang tertindas, membawa kebahagiaan bagi seluruh umat manusia, dan membebaskan umat manusia dari perbudakan sesama manusia menuju peribadatan kepada Tuhan seluruh umat manusia. Dan itu tidaklah sulit bagi Allah SWT:
﴿الَّذِينَ إِن مَّكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ﴾
“(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (TQS. Al-Hajj [22] : 41). (alraiah.net, 17/9/2025).
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat