Mediaumat.info – Berbicara tentang Gen Z (kelahiran 1997-2012) dengan berbagai tantangannya salah satunya yakni dikhawatirkan sulit untuk memiliki rumah sehingga terancam homeless, menurut Direktur The Economic Future Institute (TEFI) Dr. Yuana Tri Utomo hal itu disebabkan karena anggapan penyediaan perumahan bukan tugas pemerintah sehingga pengaturannya dilepas dan dikelola swasta.
“Mayoritas warga negara Indonesia ini masih menganut pemahaman bahwa perumahan itu sebagai barang privat, bukan menjadi tugas pemerintah untuk penyediaannya, sehingga pengaturannya dilepas dan dikelola oleh swasta,” ujarnya dalam Kabar Petang: Ini yang Dikhawatirkan! Gen Z Sulit Punya Rumah, Sabtu (3/8/2024) di kanal YouTube Khilafah News.
Yuana melihat, perumahan adalah salah satu kebutuhan pokok dan merupakan hak sosial setiap masyarakat termasuk Gen Z ini. Tapi sebagian besar penyediaan perumahan di Indonesia selama ini masih dilakukan secara swadaya oleh masyarakat, atau sifatnya membangun sendiri.
“Kalau Gen Z itu diminta membangun sendiri tidak akan mampu karena Gen Z merupakan generasi yang baru mulai bekerja, sehingga yang paling memungkinkan adalah menyewa rumah,” ujarnya.
Padahal, menurut Yuana, dalam UUD 45 pasal 28H Ayat 1 berbunyi bahwa negara memberikan hak kepada setiap orang untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Ditegaskan pula, bebernya, dalam UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman yang menyatakan bahwa negara bertanggung jawab melindungi seluruh rakyat Indonesia melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, sehingga masyarakat dapat bertempat tinggal secara layak di lingkungan yang aman, sehat, harmonis, dan berkelanjutan.
“Tapi realitasnya sehari-hari bagaimana? Apa peran pemerintah ini dalam menyediakan perumahan bagi masyarakat selama ini termasuk pada Gen Z ini,” pungkas Yuana. [] Agung Sumartono
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat