Pengerahan Militer AS ke Timur Tengah untuk Menekan Iran

Mediaumat.info – Pengerahan Militer AS ke Timur Tengah, menurut Pengamat Politik Internasional dari Geopolitical Institute Hasbi Aswar untuk menekan Iran agar tidak terus berkonfrontasi dengan Zionis Yahudi.
“Pengerahan militer AS itu sebenarnya untuk menekan Iran agak tidak mengambil langkah lebih lanjut untuk terus berkonfrontasi dengan Israel,” tuturnya kepada media-umat.info, Selasa (5/11/2024).
Ia menilai, AS tidak terlalu menganggap begitu serius jika hanya proxy-proxy Iran saja, sebab cukup dengan kerja sama dengan negara-negara Arab saja sudah cukup.
“Tapi jika Iran yang langsung turun tangan dengan kekuatan militer yang dimilikinya, AS patut cemas dan khawatir karena dampaknya adalah stabilitas kawasan,” ungkapnya.
Menurutnya, pengerahan militer AS ke Timteng selama setahun perang, menunjukkan sisi strategis dari kawasan ini di mata AS. “AS tidak ingin Timteng tidak stabil sebab akan merugikan banyak hal khususnya secara ekonomi seperti ekspor impor, minyak gas, dan jalur perdagangan dunia,” ujarnya.
Potensi Negeri Islam
Hasbi menuturkan, dengan berbagai potensi yang negara-negara Muslim miliki di Timur Tengah, bisa dijadikan senjata untuk melemahkan AS. “Mesir, Iran, Turki, Arab Saudi, Qatar dan negara-negara Muslim lainnya bisa saja melakukan embargo minyak, dan menutup jalur-jalur laut termasuk jalur udara yang mereka miliki,” katanya.
Namun, semua ini hanya dapat dilakukan jika pemimpin-pemimpin Muslim mau bersikap tegas untuk kepentingan umat Islam. “Sayangnya sejauh ini, negara-negara Muslim masih bertumpu pada kepentingan duniawi atau pragmatisme belaka. Ini yang membuat upaya pembelaan terhadap Muslim yang terzalimi menjadi jalan di tempat,” ungkapnya.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) dikabarkan telah mengirimkan pesawat pembom jarak jauh B-52 ke Timur Tengah. “Pesawat pembom strategis B-52 Stratofortrees dari Wing Bom ke-5 Pangkalan Angkatan Udara Minot tiba di wilayah tanggung jawab Komando Pusat AS [di Timteng],” kata komando militer untuk Timteng dalam sebuah unggahan di media sosial, melansir AFP.
B-52 sendiri merupakan pesawat pembom strategis bertenaga jet jarak jauh subsonik milik AS yang mampu membawa senjata hingga 32 ribu kilogram.[] Achmad Mu’it
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat