Pengamat Sospol: Jokowi Layak Disebut The Man of Contradiction

Mediaumat.news – Pengamat Sosial Politik Iwan Januar menilai Jokowi layak disebut the man of contradiction. “(Karena) banyak ucapan dan kebijakannya yang bertolak belakang dengan tindakan yang diambil,” tuturnya pada Mediaumat.news, Selasa (22/09/2020).

Menurut Iwan, banyak contoh sehingga dia layak disebut the man of contradiction. Pertama, ketika Pemda DKI mengambil kebijakan PSBB total justru langsung dibombardir habis-habisan oleh menteri-menterinya, khususnya Menko Ekuin Airlangga Hartarto. Pemkot Bogor dan Pemprov Jabar yang kepala daerahnya notabene pendukung Jokowi juga ikut-ikutan mengkritik Anies. Perkantoran, mall, dan tempat-tempat bisnis juga ngotot supaya tetap dibuka. Hasilnya? Sekarang setiap hari pertambahan korban Covid-19 rata-rata 4000 kasus perhari.

“Inilah kontradiksi pernyataan dan tindakan Jokowi. Tak ada visi jangka panjang penanganan pandemi, kecuali duit dan duit,” ujarnya.

Kedua, soal impor misalnya, rakyat pasti hafal saat kampanye dan ketika jadi presiden, Jokowi berjanji akan mengurangi impor. Kenyataannya nilai impor hasil pertanian di masa Presiden Jokowi justru meroket. Sampai para petani menjerit hasil pertanian mereka kalah dengan barang impor. “Sampai cangkul saja impor. Kebangetan,” bebernya.

Ketiga, soal utang, dia berjanji akan mengurangi utang. Faktanya utang LN Indonesia meroket juga sampai Rp 6000 triliun. “Soal ekonomi akan meroket sampai 7 persen, yang ada sekarang resesi, ” ungkapnya.

Menurut Iwan yang paling memalukan adalah ketika dia mengkritik kebiasaan masyarakat Indonesia pakai barang impor. “Lha media massa justru memuat foto istrinya dan anak-anaknya pakai barang branded, impor. Apa-apaan ini!? Malu!” pungkasnya.[] Achmad Mu’it

Share artikel ini: